Mahfud MD Pilih Pulang Setelah Setengah Jam Menunggu Tak Jauh dari Lokasi Deklarasi Jokowi

Mahfud MD Pilih Pulang Setelah Setengah Jam Menunggu Tak Jauh dari Lokasi Deklarasi Jokowi

KOMPAS.com/Fitria Chusna Farisa
Mahfud MD saat ditemui di sebuah restoran di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (9/8/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama

TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Mantan Ketua MK, Mahfud MD, menceritakan alasan mengapa dirinya pergi dari lokasi pertemuan koalisi Jokowi yang diadakan di Plataran Resto, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (9/8/2018).

"Ya karena sampai sore beritanya masih simpang siur. Nah kalau sudah kurang setengah jam berita simpang siur berarti tidak akan ada sesuatu yang bisa diharapkan, ya pulang," kata Mahfud di kantornya, Jakarta, Kamis (9/8/2018).

 Namun, kata Mahfud, dia memaklumi atas sikap Presiden Jokowi tersebut.

"Tapi tidak apa-apa, saya sudah ketemu Pak Jokowi, saya katakan saya maklum seumpama saya jadi Pak Jokowi. Mungkin saya akan melakukan hal yang sama," katanya.

Menurutnya, dalam dinamika politik, segala kemungkinan bisa terjadi.

"Dia kan dihadapkan pada situasi harus membuat keputusan, kalau tidak ada keputusan berisiko kan bagi dia," ujar Mahfud.

Namun, Mahfud tidak mau memberikan informasi lebih lanjut perihal alasan Jokowi yang tidak jadi memilihnya.

"Ya udahlah. Pokoknya yang saya sampaikan ke Pak Jokowi sekali lagi saya ndak apa-apa," pungkasnya.

Diketahui, beberapa hari belakangan ini, nama Mahfud MD santer diberitakan sebagai pendamping cawapres Jokowi.

Akan tetapi, faktanya Jokowi mengumumkan Rais Aam PBNU, Ma'aruf Amin sebagai pendampingnya dalam Pilpres 2019.

Mahfud MD Tak Jadi Cawapres Karena Jokowi Pilih Ma'ruf Amin, Ini Tanggapan Dirinya

Mahfud MD Tak Jadi Cawapres Karena Jokowi Pilih Ma'ruf Amin Ini Tanggapan Dirinya

 Presiden Joko Widodo telah mengungkap nama calon wakil presiden yang akan mendampinginya sebagai calon wakil presiden dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019.

Adapun cawapres yang ditunjuk Jokowi adalah Ketua Majelis Ulama Indonesia KH Maruf Amin.

Hal ini diungkap Jokowi dalam konferensi pers usai bertemu ketua umum dan sekretaris jenderal partai politik pendukungnya di Restoran Plataran, Menteng, Jakarta, Kamis (9/8/2018).

 "Saya memutuskan dan telah mendapat persetujuan dari partai-partai koalisi yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Kerja bahwa yang akan mendampingi sebagai calon wakil presiden adalah Profesor Kiai Haji Ma'ruf Amin," ujar Jokowi.

Menurut Jokowi, keputusan ini telah ditandatangani oleh sembilan ketua umum dari partai politik pendukungnya.

Sedangkan, pendaftaran baru akan dilakukan besok, Jumat (10/8/2018) ke Gedung KPU.

Adapun tokoh partai politik yang hadir dalam pertemuan ini antara lain Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

Selain itu, Ketua Umum PPP Muhammad Romahurmuziy, Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Grace Natalie, Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo, dan Ketua Umum PKPI Diaz Hendropriyono.

Sedangkan sembilan sekjen yang hadir, yakni Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Sekjen Partai Golkar Lodewijk Paulus, Sekjen Partai Nasdem Johnny G Platte, Sekjen PKB Abdul Kadir Karding.

Selain itu, Sekjen Partai Hanura Herry Lontung, Sekjen PPP Asrul Sani, Sekjen PSI Raja Juli Antoni, Sekjen Partai Perindo Ahmad Rofiq dan Sekjen PKPI Verry Surya Hendrawan

Mahfud MD Kaget

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mengaku sudah mendengar kabar bahwa Presiden Joko Widodo telah menetapkan nama Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden pada Pilpres 2019.

Sebelumnya, nama Mahfud disebut sebagai kandidat kuat yang akan mendampingi Jokowi sebagai cawapres pada Pilpres 2019.

Setelah mengetahui bahwa dia tidak dipilih, Mahfud mengaku tidak kecewa dengan keputusan Jokowi dan sembilan partai koalisi pendukungnya.

"Saya tidak kecewa, kaget saja, karena sudah diminta mempersiapkan diri, bahkan sudah agak detail," kata Mahfud, dalam sebuah wawancara di Kompas TV, pada Kamis (9/8/2018) sore.

Jokowi dan para partai pendukungnya mengungkap nama Ma'ruf Amin sebagai cawapres dalam sebuah pertemuan di restoran Plataran, Menteng, pada Kamis sore ini.

Setelah diminta mempersiapkan diri, Mahfud MD sebenarnya sempat menunggu di restoran yang tidak jauh dari tempat pertemuan.

Namun, setelah beberapa lama menunggu, Mahfud memutuskan pulang.

Meski begitu, Mahfud menilai bahwa hal yang dialaminya sebagai peristiwa politik biasa.

"Biasa di dalam politik, itu tidak apa-apa," ujar mantan Menteri Pertahanan di era Presiden Abdurrahman Wahid ini.

"Kita harus lebih mengutamakan keselamatan negara ini daripada sekadar nama Mahfud, nama Ma'ruf Amin," ucap Mahfud.

(Kompas.com/ Bayu Galih/Fabian Januarius Kuwado)


Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved