Pilpres 2019

Orang Mengenal Mahfud MD, Apa Inisial MD itu ? Simak Penjelasannya

Profesor Mahfud MD dipastikan sebagai calon wakil presiden (Cawapres) Joko Widodo pada kontestasi pemilihan presiden 2019

KOMPAS
Mahfudd 

TRIBUNSUMSEL.COM -Profesor Mahfud MD dipastikan sebagai calon wakil presiden (Cawapres) Joko Widodo pada kontestasi pemilihan presiden 2019.

Pria asal Madura yang pernah menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi dan Menteri Hukum era Gus Dur ini, dikenal juga sebagai pakar hukum tata negara dan pemerintahan.

Baca: MK Tolak Gugatan Dodi-Giri, Begini Reaksi Gubernur Terpilih Herman Deru

Baca: CLBK Jokowi-Mahfud: Nyaris Jadi Pasangan di Pilpres 2014 lalu Berpisah Kemudian Bersatu di 2018

Baca: Pesan Politisi PKS, Bila Prabowo tak Dengar Ulama, Akan Celaka 7 Turunan

Baca: Wakil Ketua Gerindra : Prabowo-Sandiaga 99 Persen Berpasangan Maju Pilpres

Mahfud yang saat ini menjabat di Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), pun kerap dipakai oleh kalangan media sebagai narasumber analisis suatu permasalahan.

Namun, banyak yang tidak tahu, inisial MD dibelakang nama Mahfud.

Mahfud yang lahir 13 Mei 1957 ini merupakan putra dari pasangan Mahmodin dan Suti Khadidjah asal Sampang madura.

MD pun dibahas oleh Sahabat Mahfud Purworejo, dilansir dari halaman facebook tersebut.

Diceritakan inisial MD dan biografi Mahfud.

Berikut kutipannya, 

ASAL MUASAL INISIAL MD

Mahfud yang nama lengkapnya Mohammad Mahfud dilahirkan pada 13 Mei 1957 di Omben, Sampang Madura, dari pasangan Mahmodin dan Suti Khadidjah.

Mahmodin, pria asal Desa Plakpak, Kecamatan Pangantenan ini adalah pegawai rendahan di kantor Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang.

Mahmodin lebih dikenal dengan panggilan Pak Emmo (suku kata kedua dari Mah-mo-din, yang ditambahi awalan em).

Dalam bislit pengangkatannya sebagai pegawai negeri, Emmo diberi nama lengkap oleh pemerintah menjadi Emmo Prawiro Truno. Sebagai pegawai rendahan, Mahmodin kerap berpindah-pindah tugas.

Setelah dari Omben, ketika Mahfud berusia dua bulan, keluarga Mahmodin berpindah lagi ke daerah asalnya yaitu Pamekasan dan ditempatkan di Kecamatan Waru. Di sanalah Mahfud menghabiskan masa kecilnya dan memulai pendidikan sampai usia 12 tahun. Dimulai belajar dari surau sampai lulus SD.

Mahfud adalah anak keempat dari tujuh bersaudara, Tiga kakaknya antara lain Dhaifah, Maihasanah dan Zahratun. Sementara ketiga adiknya bernama Siti Hunainah, Achmad Subkhi dan Siti Marwiyah.

Latar kehidupan keluarganya yang berada di lingkungan taat beragama membuat pemberian nama arab tersebut penting. Khusus bagi Mahfud, arti dari nama “Mahfud” sendiri adalah “orang yang terjaga”.

Dengan nama itu diharapkan Mahfud senantiasa terjaga dari hal-hal yang buruk.

Adapun inisial MD di belakang nama Mahfud adalah singkatan dari nama ayahnya, Mahmodin, dan bukan merupakan gelar akademik seperti sebagian orang menganggapnya.

Sebenarnya sampai lulus SD tidak ada inisial MD di belakang nama Mahfud. Baru ketika ia memasuki sekolah lanjutan pertama, tepatnya masuk ke Pendidikan Guru Agama (PGA), tambahan nama itu bermula.

Saat di kelas I sekolah tersebut ada tiga murid yang bernama Mohammad Mahfud.

Hal itu membuat wali kelasnya meminta agar di belakang setiap nama Mahfud diberi tanda A, B, dan C.

Namun karena kode tersebut dirasa seperti nomer becak, wali kelas lalu memutuskan untuk memasang nama ayahnya masing-masing dibelakang nama mahfud.

Jadilah Mahfud memakai nama Mahfud Mahmodin sedangkan teman sekelasnya yang lain bernama Mahfud Musyaffa’ dan Mahfud Madani.

Dalam perjalanannya, Mahfud merasa bahwa rangkaian nama Mahfud Mahmodin terdengar kurang keren sehingga Mahmodin disingkatnya menjadi MD.

Tambahan nama inisial itu semula hanya dipakai di kelas, tetapi pada waktu penulisan ijazah kelulusan SMP (PGA), inisial itu lupa dicoret sehingga terbawa terus sampai ijazah SMA, Perguruan Tinggi, dan Guru Besar.

Hal itu disebabkan karena nama pada ijazah di setiap tingkat dibuat berdasarkan nama pada ijazah sebelumnya.

Berangkat dari situlah nama resmi Mahfud menjadi Moh. Mahfud MD.

Namun, untuk memastikan MD diakhiran nama Mahfud, hanya diketahui oleh keluarga besar Mahfud.

Selain itu dilansir dari berbagai sumber, riwayat pekerjaan Mahfud

Mahfud MD menikah dengan Zaizatun Nihayati, SH. (Yatie), gadis teman kuliahnya di Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, pada tahun 1982. Yatie adalah perempuan kelahiran Jember, 18 November 1959anak kedua dari delapan bersaudara pasangan Sya’roni dan Shofiyah.

Zaizatun Nihayati berijazah Sarjana Hukum dan pernah bekerja sebagai guru SMA. Tetapi ketika Mahfud MD diangkat menjadi Menteri dan harus berpindah ke Jakarta maka pekerjaannya sebagai guru ditinggalkannya sampai sekarang.

Mahfud dan Yatie bertemu pertama kali di kampus Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia pada 1978 saat keduanya sama-sama aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Sejak 1979, keduanya mulai dekat dan akhirnya berpacaran. Hubungan keduanya bertahan lama, sehingga pada 2 Oktober 1982, Mahfud dan Yatie resmi menikah di Semboro, Jember. Dari pernikahan itu, Mahfud dan Yatie dikaruniai tiga orang anak yaitu :

-Mohammad Ikhwan Zein, laki-laki kelahiran 15 Maret 1984, Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
-Vina Amalia, perempuan kelahiran 15 Juli 1989
-Royhan Akbar, laki-laki kelahiran 7 Februari 1991

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved