Pilpres 2019
CLBK Jokowi-Mahfud: Nyaris Jadi Pasangan di Pilpres 2014 lalu Berpisah Kemudian Bersatu di 2018
Mahfud MD Capres Jokowi, Mahfud MD Cawapres Jokowi, Mahfud Md jadi cawapres
Pascakekalahan Prabowo-Hatta, Mahfud kembali mendukung Jokowi dan kini menjabat anggota Dewan Pengarah BPIP.
Mungkinkah Jokowi-Mahfud bagai 'Cinta Lama Bersemi Kembali (CLBK)?
Kabar terakhir menyebutkan jika Pasangan Jokowi-Mahfud akan segera dideklarasikan.
Informasi dari sumber Tribunnews.com menyebut pasangan Capres-Cawapres yang akan diusung dan didukung oleh koalisi petahana adalah Joko Widodo (Jokowi) dengan Mahfud MD.
Masih berdasarkan keterangan sumber tersebut, deklarasi akan digelar di daerah Menteng, Jakarta Pusat, sekitar pukul 16.00 WIB.
Hingga berita ini diturunkan Tribunnews.com, berusaha untuk mengklarifikasi informasi yang diperoleh terkait deklarasi Jokowi-Mahfud MD.
Presiden Jokowi juga memastikan akan mendaftar sebagai calon presiden peserta Pemilu 2019 ke KPU RI sekitar pukul 09.00 WIB, Jumat (10/8/2018).
Bakal dipilihnya Mahfud MD sebagai pendamping Jokowi memang sesuai dengan kriteria yang disampaikain ketua umum PPP Romahurmuziy.
Mahfud merupakan sosok nasionalis-religius dan memiliki pengalaman paling luas dalam pemerintahan.
Jabatan pemerintahan saja seperti dikutip dari Wikipedia, Mahfud pernah menduduki sejumlah jabatan penting dalam pemerintahan.
Pria yang juga pengajar ilmu hukum di Universitas Islam indonesia ini pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan Republik Indonesia.
Tak hanya itu pria kelahiran Sampang Madura pernah menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.
Berikut data lengkap karir seorang Mahfud MD dikutip dari Wikipedia:
Organisasi
- Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
- Ketua Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia (2010–)
- Dewan Pengasuh Forum Keluarga Madura Yogyakarta (2007–)
- Ketua Presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) (2012–)
Pekerjaan
- Dosen Fakultas Hukum, Universitas Islam Indonesia (1984–)
- Sekretaris Jurusan Hukum Tata Negara, Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (1986–1988)
- Pembantu Dekan II Fakultas Hukum, Universitas Islam Indonesia (1988–1980)
- Direktur Karyasiswa, Universitas Islam Indonesia (1991–1993)
- Pembantu Rektor I Universitas Islam Indonesia (1994–2000)
- Direktur Pascasarjana Universitas Islam Indonesia (1996–2000)
- Anggota Panelis dan Asesor, Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (1997–1999)
- Wakil Ketua Umum Dewan Tanfidz DPP Partai Kebangkitan Bangsa (2002–2005)
- Rektor Universitas Islam Kadiri (2003–2006)
- Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia (2010–)
- Ketua Dewan Penyantun Yayasan Alumni Undip Badan Penyelenggara Universitas Semarang (USM) (2018–)