Tak Singgung Soal Calon Presiden, Gatot Nurmantyo Ungkap Mimpinya untuk Indonesia

Komentar yang berani dan mengejutkan terlontar dari mulut mantan panglima TNI Jenderal (purn) TNI Gatot Nurmantyo

Editor: M. Syah Beni
IST
Gatot Nurmantyo 

TRIBUNSUMSEL.COM- Komentar yang berani dan mengejutkan terlontar dari mulut mantan panglima TNI  Jenderal (purn) TNI Gatot Nurmantyo terkait menjalarnya korupsi di Indonesia. 

"MIMPIKU, Indonesia Bebas Korupsi. Korupsi telah menyandera kita. Korupsi trjadi hampir dsluruh lapisan masy mulai dari tingkat RT hingga pemerintah pusat. Korupsi mnjd pnghalang bg kemajuan bangsa. Korupsi dsmua lini inilah yg mnyebabkn angka kmiskinan & ksenjangan sosial tinggi," tulis  Gatot Nurmantyo lewat akun twitter @Nurmantyo_Gatot pada Senin (30/7/2018).

Baca: 17 Hari Sebelum Asian Games, Wakil Ketua Inasgoc Syafrie Syamsudin Minta Simulasi Keseluruhan

Kicauan itu disusul sejumlah penyesalan Jenderal (purn) TNI Gatot Nurmantyo terkait masih merajalelanya korupsi di semua lini pemerintahan, termasuk dalam tubuh TNI.

 Kasus korupsi itu menyangkut pengadaan helikopter Augusta Westland (AW) 101 milik TNI Angkatan Udara (AU) ketika dirinya menjabat sebagai Panglima TNI periode 2015-2017.

Baca: Jadwal dan Link Streaming MotoGP Pekan Ini di Sirkuit Automotodrom Brno, Minggu (5/8/2018)

 

"Saat saya menjadi Panglima TNI, penanganan kasus dugaan korupsi helikopter Augusta Westland (AW) 101, ditangani oleh POM TNI bekerja sama dengan KPK dan PPATK. Sudah ada tersangka, baik dari personel TNI maupun sipil," ungkapnya.

"Pengungkapan dugaan korupsi tersebut atas perintah langsung Presiden. Kita berdoa agar pengungkapan dan penyelesaian kasus tersebut tetap berjalan walaupun saya sudah purnatugas," tambahnya.

Pemberantasan korupsi berlarut-larut katanya telah menjadi budaya. Kini Indonesia harus berubah, dengan mengubah budaya harus keras, tegas, terbuka, dan tanpa pandang bulu.

Baca: Gunung Dempo Ditutupi Kabut Asap, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pagaralam Sebut Itu Asap Kiriman

Koruptor ditegaskannya harus dihukum berat dan tidak boleh memiliki hak politik lagi selamanya.

Pelajaran anti korupsi juga perlu dimasukkan kedalam kurikulum sekolah dalam bentuk pelajaran yang digali dari adat budaya bangsa, yaitu budi pekerti.

Pemahaman korupsi diberikan sesuai tataran, agar anak sedini mungkin merasa malu jika tidak jujur.

Selanjutnya, pemahaman soal anti korupsi diberikan dimasukkan dalam kurikulum, mulai dari Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) hingga kuliah. Pelajaran kejujuran dan anti korupsi katanya harus ditanam menjadi nilai dasar kehidupan.

Baca: Waspada Sapi yang Terserang Virus Jembarana di Musi Rawas , Ini Ciri-cirinya

Penanaman nilai-nilai tersebut diungkapkannya tidak hanya lewat pelajaran di kelas, tetapi harus dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari agar setiap anak bangga menjadi orang jujur.

"Mimpiku Indonesia menjadi negara Adil, makmur, dan sejahtera. Hal itu hanya bisa terwujud jika kita bisa memberantas korupsi bersama-sama. Lembaga penegak hukum tidak bisa bekerja sendiri dalam memberantas korupsi," jelasnya.

"Kita hrs menyatukan hati dan pikiran, bertekad agar kita tidak menjadi bangsa yang banyak korupsi lagi! Dan jgn brpikir terbalik 'justru bangga dan mnganggap bahwa semakin banyak terungkapnya korupsi, pemerintah merasa semakin sukses'. Ingat, korupsi itu pengakit dalam pemerintah!," tutupnya menegaskan. 

Baca: Ashanty Lulus Wisuda S2, Anang Hermansyah Tulis Caption Romantis Ini Buat Sang Istri

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Gatot Nurmantyo Blak-blakan Beber Korupsi di Tubuh TNI, Begini Penuturan Berani Mantan Panglima, http://medan.tribunnews.com/2018/08/01/gatot-nurmantyo-blak-blakan-beber-korupsi-di-tubuh-tni-begini-penuturan-berani-mantan-panglima?page=2.


Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved