Moeldoko Sebut 3 Sosok Cawapres Ideal Buat Presiden Jokowi di Pilpres 2019? Cak Imin Masuk
Moeldoko Sebut 3 Sosok Cawapres Ideal Buat Presiden Jokowi di Pilpres 2019? Cak Imin Masuk
TRIBUNSUMSEL.COM -- Moeldoko Sebut 3 Sosok Cawapres Ideal Buat Presiden Jokowi di Pilpres 2019? Cak Imin Masuk
Kepala Staf Kepresidenan, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko buka suara terkait spekulasi calon wakil presiden (cawapres) Joko Widodo (Jokowi).
Komentar itu disampaikan Moeldoko melalui akun Twitter miliknya, @Dr_Moeldoko, Minggu (15/7/2018).
Mulanya netizen dengan akun @netizen_NU melemparkan polling pada pengguna Twitter terkait pendamping Jokowi.
"Menurut kalian, mana yang paling tepat mendampingi Pak Jokowi di antara nama-nama Ini?
@mohmahfudmd @cakimiNOW @Dr_Moeldoko," tulis @Netizen_NU.
Pada polling tersebut tersebut ada empat nama yang diajukan yakni Sri Mulyani, Muhaimin Iskandar, Mahfud MD, dan Moeldoko.
Setelah dua hari polling tersebut, ada 286 suara yang mengikutinya.
Hasilnya, nama Mahfud MD paling banyak mendapatkan suara dengan perolehan 45 persen.
Moeldoko pun membalas tweet tersebut dengan mengatakan Jokowi masih fokus kerja, karena amanah.
"Mohon maaf bapak masih fokus kerja. Semua karena amanah. Matur nuwun," tulis Moeldoko.
Sementara itu, dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy mengatakan cawapres untuk Presiden Joko Widodo dalam menghadapi Pemilu 2019 sudah mengerucut kepada 10 nama.
Beberapa nama di antaranya berasal dari kalangan politisi, yakni Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, dan Ketua Umum PPP Romahurmuziy atau Gus Romy.
Selain itu, juga ada nama yang berasal dari kalangan ulama, yakni Rais 'Aam PBNU yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin dan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin.
Dari kalangan teknokrat ada nama Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Sementara dari kalangan akademisi ada nama Mahfud MD dan dari kalangan purnawirawan TNI ada nama Jenderal (Purn) Moeldoko.
Lalu, ada nama Chairul Tanjung dari kalangan pengusaha.
"10 nama itu ya, ada unsur politisi. Sesuai dengan pembicaraan saya dengan Pak Jokowi, hari Selasa kemarin di Istana Bogor, 10 nama itu yang pertama dari figur politisi ada nama Pak Airlangga, ada nama Cak Imin, dan beliau juga menyebut nama saya sendiri," kata Romy usai menjadi pembicara dalam Silaturahmi dan Talk Show di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, Kota Malang, Minggu (15/7/2018).
"Kemudian dari figur ulama, Kiai Ma'ruf Amin, ada Pak Din Syamsudin. Kemudian dari figur teknokrat ada Bu Sri Mulyani ada Bu Susi Pujiastuti.
Kemudian dari figur akademisi ada Pak Mahfud MD. Dari figur purnawirawan TNI ada Pak Moeldoko. Dan dari figur pengusaha ada Pak Chairul Tanjung," paparnya.
Romy memastikan, sosok calon wakil presiden untuk Presiden Jokowi tidak akan jauh dari nama-nama yang disebutkannya itu.
"Insya Allah sesuai dengan pembicaraan saya dengan Pak Jokowi, selasa kemarin, calon wakil presiden Pak Jokowi tidak akan keluar dari 10 nama ini," katanya.
Menurutnya, 10 nama itu sudah dikirim ke semua partai koalisi pengusung Jokowi untuk dilakukan penjajakan di internal partai.
Yakni kepada PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Hanura, PPP, Partai NasDem dan PKB.
"Tentu ini sudah dishare kepada seluruh ketua-ketua umum partai yang saat ini sudah resmi mengusung Pak Jokowi. Ada enam partai politik. Terakhir kemarin PKB. Dan dimintakan pendapatnya pada saatnya setelah mereka, termasuk saya menyampaikan nama - nama ini kedalam struktur dan konstituen partai PPP," kata Romy. (TribunWow.com/Tiffany Marantika)
Jokowi Ditanya Soal Cawapres Saat ke Palembang, 'Satu Nama di Saku Saya Cak Imin'
Ada hal menarik yang mencuri perhatian saat kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berada di Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Sabtu (14/7/2018) Presiden Jokowi ditemani oleh Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin.
Ditemui di Lokasi Venue Dayung, Cak Imin kemudian mengungkapkan jika kebersamaan partainya sudah terjalin sejak 2014 dan tak berubah sama sekali.
Hal ini seakan semakin menguatkan sinyal jika nama Cak Imin masuk dalam lima daftar Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang bakal mendampingi Jokowi di Pilpres 2019 mendatang.
"Saya senang bangga dan berterima kasih pada presiden diajak untuk melihat seluruh venue bahkan baru saja naik perahu bersama atlet-atlet lain," ujarnya.
"Ini menjadi kebanggaan tidak hanya Palembang tapi juga masyarakat PKB yang ada di Indonesia," ujar Cak Imin seraya memastikan, partainya akan segera mendeklarasikan mendukung pencalonan Jokowi di Pilpres 2019.
Diharapkan di periode kedua akan benar-benar menghasilkan kemajuan dan kemakmuran bangsa Indonesia.
"Dan hari ini di depan Pak Jokowi, saya nyatakan, PKB mendukung pencalonan pak Jokowi di 2019.Dan kita harapkan periode kedua alan benar-benar menghasilkan kemajuan dan kemakmuran bangsa Indonesia," kata Cak Imin lagi
Cak Imin menyerahkan sepenuhnya kepada presiden dan juga koalisi terkait siapa yang akan menjadi pendamping Jokowi dalam Pilpres mendatang.
Meski, ia tetap optimis namanya masuk dalam "Saku" Jokowi untuk mendampingi di Pilpres 2019.
"Saya optimis ada di dalam saku pak presiden, aamiin ya rabbal alamiin," tuturnya.
Menjawab rasa penasaran, Presiden Joko Widodo pun akhirnya mengatakan bahwa dari lima nama yang ada di Sakunya, nama Cak Imin masuk dalam daftar.
"Saya harus ngomong apa adanya, salah satu nama yang ada di saku saya adalah Cak Imin," tutup Jokowi.
PDI Perjuangan menyambut baik dengan tangan terbuka dan penuh dengan semangat kekeluargaan-gotong royong atas bergabungnya PKB dalam barisan pengusung Jokowi sebagai Capres 2019.
“Mas Muhaimin Iskandar mengambil keputusan pada momentum yang tepat. Bergabungnya PKB tersebut senafas dengan upaya membentuk pemerintahan yang kuat dan efektif kedepan. Dukungan ini menunjukkan bahwa Presiden Jokowi sangat piawai di dalam merangkul kekuatan nasional bangsa,” ujar Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
Dengan bergabungnya PKB , kata Hasto, maka langkah persiapan parpol pengusung Jokowi segera dilakukan.
“Pileg dan Pilpres yang berjalan serentak memerlukan koordinasi dan kerjasama yang makin solid diantara seluruh Parpol Pengusung Pak Jokowi," ujarnya.
"Kami segera melangkah cepat dengan menggunakan momentum dukungan PKB yang selama ini kami tunggu. Kini telah terakumulasi 65.2% dukungan bagi Jokowi. Ini modal politik penting bagi efektivitas pemerintahan ke depan,” lanjutnya.
Dukungan PKB melalui pernyataan Cak Imin, imbuh Hasto, sejalan dengan pertemuan dengan Megawati Soekarnoputri pada hari Selasa 10 Juli 2018.
“Dalam pertemuan itu, Ibu Megawati memang menanyakan kepada Mas Muhaimin Iskandar agar segera bergabung. Apalagi sambil bersenda gurau, Ibu berulang kali menyebut toh Cak Imin ini sudah seperti keluarga sendiri dan sudah semakin terkenal,” papar Hasto.
PDI Perjuangan, Hasto memastikan, akan terus menjalin komunikasi.
"Dan koordinasi untuk semakin mengukuhkan kepemimpinan Pak Jokowi untuk Indonesia Raya," tegasnya.
Terpisah, Ketua Tim Pemenangan Partai Gerindra, Sandiaga Uno hanya melemparkan senyum saat ditanyakan peluang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai cawapres terkuat dari Prabowo Subianto.
Sandi mengatakan, cawapres akan ditentukan oleh mitra koalisi dan mitra Gerindra saat ini merupakan PKS.
"Mitra koalisi kan yang menentukan dan mitra kita kan PKS," ujar Sandiaga.
Sandi mengatakan, Anies sudah sering dibicarakan untuk menjadi cawapres dari Prabowo.
"Jadi pak Anies kan kita ketahui sudah disebut berkali-kali, jadi saya sampaikan calon Wakil Presiden itu dari partai yang sudah disampaikan, maupun dari non-partai yang sudah disebut juga," katanya.
Sandi mengatakan, nantinya nama cawapres Prabowo tidak akan ditutup-tutupi dan masyarakat mempunyai kesempatan untuk memberikan masukan.
"Koalisi kita no surprise, no surprise, kita tidak mau rakyat itu beli (kucing) dalam karung. Ini kita sudah tahu siapa. Masyarakat punya kesempatan untuk memberikan masukan," katanya.
Sebelumnya, Sandi membeberkan siapa saja calon wakil presiden dari Prabowo Subianto.
"Kita sih sebutin aja nama-namanya, AHY, Anies ada, pak CT, kita sebutin juga yang menjadi konsideran pak Prabowo, Aher ada, 9 nama di PKS, yes, pan 4 nama, yes," ujar Sandi di Balai Kota, Jakarta, Rabu (11/7) lalu.
Sandi mengatakan tidak mau seperti lawan politiknya yang ada nama tetapi tidak mengumumkan.
"Kita enggak mau kayak 'toko sebelah' ada tapi enggak mau diumumin," sindir Sandiaga