Pilkada Sumsel
Pilkada Sumsel: Herman Deru-Mawardi Yahya Unggul Signifikan di Palembang, Ini Ternyata Faktornya
Survey Ipol Indonesia menunjukkan pasangan calon nomor 4 Dodi Reza Alex -Giri Ramandha N Kiemas, masih berpeluang menang dalam Pemilihan
Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM PALEMBANG - Survey Ipol Indonesia menunjukkan pasangan calon nomor 4 Dodi Reza Alex -Giri Ramandha N Kiemas, masih berpeluang menang dalam Pemilihan Gubernur Sumsel 27 Juni mendatang, meski saat ini masih kalah dari paslon nomor 1, Herman Deru- Mawardi Yahya (HD-MY) dalam hasil survei yang dirilis sejumlah lembaga survei yang ada.
Menurut Founder dan CEO Ipol Indonesia Petrus Hariyanto mengatakan dalam pemenangan pemilu, Big Data dan Jaringan iPol di indonesia.
Semua data dan analisa dikaji secara mendalam oleh Tim Ahli di iPol Riset-iPol institute dan iPoi Success sebelum data dirilis untuk Pilgub Sumsel.
Diterang Petrus, ada sedikit kejutan yang terjadi di suara Pilgub Sumsel yang ada di kota Palembang.
Dimana paslon nomor 1 HDMY meraih suara signifikan dibanding kandidat lainnya.
Karena nomor itu sama dengan nomor urut paslon Pilkada Palembang, yang disukai paling besar masyarakat Palembang, yaitu Harnojoyo- Finda.
"Disini ada keberentungan paslon HDMY mendapat nomor urut 1, karena sama- sama nomor urut 1."
"Masyarakat khususnya usia 50 keatas, melihat nomor urut 1 untuk Pilgub, sama saja dengan nomor urut 1 Pilwako Palembang, sehingga di TPS coblos nomor yang sama," kata Petrus, Kamis (28/6/2018).
Diungkapkanya, Hasil dalam Rilis Pilgub Sumsel Ipol ini menggabungkan 6 elemen data antara Iain, data Peta Poitik Pilgub 2008, 2013 (Kecenderungan 10-15 Tahun Terakhir).
Dan Pergerakan Sebaran Suara Kandidat 2018. Kemudian data Karateristik 'Trend Elektabiiitas Tetap' sekitar hampir 5, 7 Juta Pemilih Sumsel.
Riset Tokoh Berpengaruh di Sumsel, Data Viral di Sosial Media / Cartografi (Unsur Menarik/Beda/Lucu identitas Koneksi Partisipasi Perasaan).
Big Data iPol Media Monitoring (Monitoring terkini Pergerakan Trend dan issue Media Monitoring).
Serta data hasil pantauan pergerakan jaringan iPol Indonesia (Pengkondisian Tim Pemenangan kandidat, Saksi dan Pergerakan Suara Pasti dan Pengamanan).
"Secara Indeks Pemenang Kepala Daerah Sumsel yang ada, sangat berpotensial memenangkan Pilgub Sumsel 2018."
"Namun selisihnya tipis dengan kandidat lainnya dan rawan gugatan hasil Pilkada, " katanya.
Menurutnya, pertarungan akan terjadi antara Herman Deru- Mawardi Yahya dan Dodi Reza- Giri Ramanda, dibanding paslon lainnya Ishak Mekki- Yudha Pratomo dan Aswari-Irwansyah.
"Pertempuran keras terjadi antara Dodi, Herman Deru dan Ishak Mekki yang akan memanfaatkan momen H-1, hingga rekapitulasi dan penetapan, " capnya.
Prediksi keunggulan Dodi- Giri secara IPK, yang bersaing ketat dengan Deru-Mawardi, dan Ishak Mekki dikisaran 50 ribuan suara.
"Alex Noerdin nama yang boleh dibilang menjadi identitas politik Sumatera Selatan."
"15 tahun ini nama Alex Noerdin selalu dekat dengan perubahan politik di Sumatera Selatan."
"Tahun 2008 AIex Noerdin maju dalam Pemilihan Gubernur Sumatera Selatan melawan Syahrial Oesman Alex Noerdin menang dengan selisih suara kurang dari 1 persen dari rivalnya," ungkapnya.
Kemudian di tahun 2013 kembali Alex Noerdin maju untuk periode keduanya, lagi-Iagi Alex Noerdin memenangi 'pertarungan’ dari lawan terberatnya Herman Deru dengan selisih suara kurang dari 4 persen.
Pemilu Gubernur 2018 ini menurutnya tak jauh beda dengan Pemilu Gubernur Sumsel 2008 dan 2013, artinya Alex Noerdin tetap manjadi faktor menentukan.
Namun kali Ini Alex Nordien tidak maju dan 'merekomendasi’ Dodi Reza Alex untuk maju dalam Pemilu Gubemur 2018 menggadeng Giri Ramandha N Kiemas.
Pasangan yang mengusung nama besar ayahnya.
"Sebagai Lembaga lndependen, iPol Indonesia secara cermat juga memberi cara pandang beda terhadap kompetisi Pilgub Sumsel 2018."
"Meski di Prediksi Doddi unggul melalui IPK (lndek Pemenang Kepala Daerah), secara perolehan suara dan tren terkini yang hams diakui adalah Herman Deru secara potensi elektabilitas masih unggul tipis dari Dodi," katanya.
Jika Deru dan timnya tidak belajar pada Pilkada sebelumnya, ditambahkan Petrus, maka nantinya akan kedodoran.
Mengingat tim Dodi-Giri menguasai infaatruktur, sehingga hasil akhir akan berubah.