Kawal Pilkada Serentak, Demokrat Sumsel Kerahkan Satgas Ronda

TRIBUNSUMSEL.COM,PALEMBANG,--Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat menginstruksikan kepada seluruh DPC dan DPD di seluruh Indonesia untuk membentuk Satuan Tugas (Satgas) Ronda Demokrat demi mengawal Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2018. Sekretaris Jendral (Sekjen) DPP Demokrat, Hinca Pandjaitan mengatakan Satgas Ronda ini bertugas untuk menjaga pemukiman warga dari praktik politik uang atau money politic yang coba mempengaruhi pilihan mereka.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi Pemenangan Pemilu Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Demokrat Sumsel, Muchendi Mahzarekki mengaku langsung sigap merespon instruksi DPP. Malam ini pun personil dari Satgas Ronda Demokrat Sumsel tengah dikonsolidasikan.

“Jadi Satgas Ronda DPD Demokrat Sumsel telah siap beroperasi,” ujar Muchendi, Selasa (26/6/2018).

Satgas Ronda yang siap beroperasi pada 17 kabupaten/kota di Sumsel ini, menurut Muchendi ialah mereka yang sudah terlatih. Para Satgas ini mempunyai kemampuan fisik, emosional dan pemikiran yang mumpuni.

“Ini dikarekan para personil Satgas Ronda DPD Demokrat Sumsel sudah dibekali pendidikan atau pelatihan dari jauh sebelum Pilkada. Dan mereka ialah kader – kader Demokrat terpilih yang loyalitas dan militansinya tak perlu diragukan lagi,” kata Muchendi.

Persiapan yang sedemikian matang untuk personil Satgas Ronda, lanjut Muchendi juga dilakukan untuk saksi TPS. Keduanya ialah ujung tombak DPD Demokrat Sumsel untuk melawan politik uang dan memenangkan Pilkada.

“Di Sumsel sudah ada indikasi politik uang yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. Ini cara yang dilakukan oleh mereka yang frustasi dengan keunggulan pasangan calon kepala daerah yang diusung Demokrat Sumsel,” tegas Muchendi.

Terakhir, Muchendi yang juga Ketua Tim Pemenangan Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub), Ishak Mekki – Yudha Pratomo Mahyuddin meminta kepada seluruh kader atau simpatisan pendukung pasangan calon kepala daerah di Sumsel untuk bekerja keras menngawal suara masyarakat Sumsel sampai hari ketujuh pasca pemilihan 27 Juni nanti.

“Insyallah masyarakat Sumsel tidak tergoda politik uang atau money politic. Masyarakat Sumsel akan memilih pemimpin yang mampu membawa Sumsel lebih baik lagi,” pungkas