Malam Lailatul Qadar Jatuh Pada 27 Ramadan, Berikut Penjelasan dan Dalil Menurut Guntur Romli

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Facebook @GunRomli yang diunggah pada Minggu (10/6/2018).

Net
Ilustrasi Malam Lailatul Qadar 

Sementara bagi yang merayakan Lailatul Qadar malam tanggal 27 Ramadhan berdasar dalil berikut:

إِنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ يَقُولُ مَنْ قَامَ السَّنَةَ أَصَابَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ فَقَالَ أُبَيٌّ وَاللَّهِ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ إِنَّهَا لَفِي رَمَضَانَ يَحْلِفُ مَا يَسْتَثْنِي وَ وَاللَّهِ إِنِّي لَأَعْلَمُ أَيُّ لَيْلَةٍ هِيَ هِيَ اللَّيْلَةُ الَّتِي أَمَرَنَا بِهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِقِيَامِهَا هِيَ لَيْلَةُ صَبِيحَةِ سَبْعٍ وَعِشْرِينَ وَأَمَارَتُهَا أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فِي صَبِيحَةِ يَوْمِهَا بَيْضَاءَ لَا شُعَاعَ لَهَا

Abdullah bin Mas'ud berkata, 
"Siapa yang melakukan shalat malam sepanjang tahun, niscaya ia akan menemui malam Lailatul Qadr." Ubay berkata,

"Demi Allah yang tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah, sesungguhnya malam itu terdapat dalam bulan Ramadlan. Dan demi Allah, sesungguhnya aku tahu malam itu.

Lailatul Qadar itu adalah
malam di mana Rasulullah Saw memerintahkan kami (para Sahabat) untuk melaksanakan ibadah malam, yaitu malam yang cerah ke dua puluh tujuh (dari bulan Ramadan).

Dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru". (HR Muslim dari Ubay bin Ka'ab)

عَنْ أُبَىِّ بْنِ كَعْبٍ – رضى الله عنه – قَالَ قَالَ أُبَىٌّ فِى لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَاللَّهِ إِنِّى لأَعْلَمُهَا هِىَ اللَّيْلَةُ الَّتِى أَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- بِقِيَامِهَا هِىَ لَيْلَةُ سَبْعٍ وَعِشْرِينَ

Dari Ubay bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata mengenai malam lailatul qadar, “Demi Allah, aku sungguh mengetahui malam tersebut.

Malam tersebut adalah malam yang Allah memerintahkan untuk menghidupkannya dengan shalat malam, yaitu malam ke-27 dari bulan Ramadhan.” (HR Muslim yang juga bersumber dari Ubay bin Ka'ab)," sambung Guntur Romli.

Meski demikian, ada juga beberapa hadist yang tidak pernah menyebutkan pasti kapan datangnya malam lailatul qadar.

"Nabi Muhammad Saw tidak pernah memastikan tanggal 27 sebagai malam tepatnya Lailatul Qadar, dari sabda beliau langsung malah menyebut tujuh hari terakhir di bulan Ramadhan, seperti dalam riwayat Ibnu Umar berikut ini:

عن ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رِجَالًا مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُرُوا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْمَنَامِ فِي السَّبْعِ الْأَوَاخِرِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرَى رُؤْيَاكُمْ قَدْ تَوَاطَأَتْ فِي السَّبْعِ الْأَوَاخِرِ فَمَنْ كَانَ مُتَحَرِّيَهَا فَلْيَتَحَرَّهَا فِي السَّبْعِ الْأَوَاخِرِ

Dari sahabat Ibnu Umar radliyallahu’anhuma bahwa beberapa orang dari sahabat Nabi saw diperlihatkan Lailatul Qadar dalam mimpi (oleh Allah SWT) pada 7 malam terakhir (Ramadhan) kemudian Rasulullah saw berkata, 
”Aku melihat bahwa mimpi kalian (tentang Lailatul Qadar) terjadi pada 7 malam terakhir. Maka barang siapa yang mau mencarinya maka carilah pada 7 malam terakhir." (HR Bukhari Muslim)," imbuhnya.

Meski secara jelas tak disebutkan kapan waktunya, menurut Guntur Romli, tradisi perayaan lailatul qadar pada malam 27 ramadan di Mesir tak bisa dicemooh karena mengikuti pendapat sejumlah sahabat nabi yang telah bersumpah atas kesaksiannya.

"Namun dengan meyakini tidak pernah memastikan tepatnya Lailatul Qadar membuat para pecinta Ilahi dan pemburu Lailatul Qadar diliputi suasana batiniah yang deg-degan, penasaran, penuh harap, cemas yang agaknya sesuai dengan suasana religiusitas yang dipenuhi misteri dan lebih banyak ke soal harapan daripada kepastian.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved