Arus Mudik Lebaran
Pemudik Terjebak Jalan Rusak Berdebu, Jalur Mudik Palembang-Baturaja Dialihkan
Kepulan debu tebal jalanan menutupi pandangan ketika sebuah mobil minibus mencoba mendaki jalan
"Memang sehari-hari bukan untuk lewat kendaran pribadi tapi truk bermuatan tanah, dan sawit kebun, jadi normal saja kalau cor beton remuk seperti itu," katanya.
Ditambahkan Ahmad, sepengetahuannya Jembatan Lubuk Batang yang sedang direnovasi sebelumnya tidak mengalami kerusakan apapun.
Jembatan memang hanya cukup untuk satu mobil pribadi, tapi masih kuat untuk dilalui kendaan. Proyek yang tengah dikerjakan mungkin bertujuan melebarkan jembatan.
Baca: Sempat Terapung di Laut Selama 5 Hari,Presenter Ini Ditemukan Tubuh Gosong & Kurus,Kisahnya Viral
"Jembatan Air Kurup itu setahu saja tidak rusak, mungkin itu proyek pelebaran jembatan saja, mungkin kemarin harusnya ditunda dulu pekerjaan itu, kasihan pemudik kalau begini," tegasnya
Penggunaan jalan alternatif itu untuk kendaraan pribadi baru dilakukan sekitar dua atau tiga bulan terakhir tepatnya saat dimulainya proyek perbaikan jembatan Air Kurup.
Upaya perbaikan jalan baru ada satu atau dua hari terakhir itu pun hanya seadanya dengan menimbun lobang menganga dengan batu coral.
Baca: Sempat Terapung di Laut Selama 5 Hari,Presenter Ini Ditemukan Tubuh Gosong & Kurus,Kisahnya Viral
"Baru sekitar dua atau tiga bulan terkhir di pakai untuk kendaraan pribadi, kalau truk sawit dan tanah tidak masalah sekalipun jalan jelek seperti ini," katanya.
Pantauan Tribun, akses jalan alternatif Batu Kuning sepanjang 11 kilometer kini memang telah banyak dilalui pemudik. Pemudik tidak memiliki pilihan lain seiring penutupan akses jalan kecamatan lubuk batang.
Penutupan akses jalan Lubuk Batang ditempuh karena sedang ada pekerjaan kontruksi jembatan oleh pihak terkait. Padahal pengakuan sejumlah warga jembatan itu sedianya masih kokoh untuk dilalui kendaraan pribadi.
Baca: Tak Kunjung Dinikahi, Dewi Sanca Curhat Dengan Berlinang Air Mata,Halalin Adek Dulu Bang
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD), Kabupaten OKU mencatat banyak titik rawan longsor dan harus diwaspadai pemudik.
Kepala BPBD OKU, Hemni Rusdi melalui Kepala Sesi (Kasi) Pencegahan dan Kesiap Siagaan BPBD OKU, Mailan Purnama, ada lima kecamatan rawan terjadi longsor atau jalan amblas.
Misalnya di Kecamatan Ulu Ogan, kecamatan Muarajaya dan Kecamatan Lengkiti. Dari informasi yang berhasil dihimbun Tribun Sumsel, jalan lintas wilayah Lengkiti ini merupakan salah satu akses jalan menuju Kabupaten OKU Selatan sampai ke Provinsi lampung.
Selain itu kata Mailan menambahkan, di Kecamatan Baturana Baturaja Barat, juga rawan longsor atau jalan ambles. Jalan ini merupakan salah satu akses dari Baturaja OKU menuju Kabupaten Muaraenim.
Baca: Wow ! Dikubur Selama 8 Jam Usai Dilahirkan Sang Ibu,Bayi Ini Diitemukan Dengan Kondisi Hidup!
"Satu lagi akses jalan di Kecamatan Baturaja Timur. Selain itu yang harus diwaspadai. Sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan daerah rawan longsor, yang bisa disebabkan oleh abrasi sungai," jelasnya.
Kapolres OKU, AKBP NK Widaya Sulandari melalui Kasat Lantas Polres OKU, AKP Candra Kirana saat dikonfirmasi menjelaskan, ada beberapa titik jalur lintas tengah yang rawan terjadi kecelakaan lalulintas. Misalnya dari Semidang Aji sampai Pengandonan.