Kecelakaan Speeboat di Sungai Musi

Baru 4 Hari Lalu Disosialisasi Menhub,Kecelakaan Speeboat di Sungai Musi Telan Korban 2 Orang

Speedboat 200 PK Rahendi Putra yang menyebabkan dua penumpang tewas dan dua penumpang hilang hingga kini belum

Instagram/PlgLiPP
Instagram 
TRIBUNSUMSEL.COM -- Speedboat 200 PK Rahendi Putra yang menyebabkan dua penumpang tewas dan dua penumpang hilang hingga kini belum ditemukan, terbalik, Rabu (30/5/2018).

Baca: Lakukan Foto dengan Pose yang Sama Tiap Tahun,Perubahan Ayah dan Putrinya Bikin Haru!

Informasi dari Kernet speedboat 200 PK Rahendi Putra yakni Iwan, bila speedboat yang dikernetinya terbalik akibat ditabrak speedboat 40 PK.

Baca: Nikita Mirzani Bocorkan Chat WA Diduga Dipo Latief, Isinya Mencengangkan Pakai Ganja dan Wanita

"Saat baru selesai mengantar penumpang di dermaga 10 Ulu, kami mau ke dermaga dekat Bekangdam.

Ketika itulah, speedboat senggol lalu terbalik," ujarnya saat ditemui di RS AK Gani Palembang.

Berikut video dari kejadian tersebut yang beredar di dunia maya.

VIDEO :

===

Usai menyenggol dan membuat speedboat 200 PK Rahendi Putra terbalik, speedboat 40 PK tersebut langsung kabur.

Baca: Fix ! Ternyata Dipo Latief Sosok Disindir Nikita Mirzani di Instagram,Pesan Whatsapp Jadi Bukti

Sementara itu, masih hangat diingat kita tepat pada minggu kemarin (27/7), menteri perhubungan (kemenbuh) Republik Indonesia Budi Karya Sumadi berkunjung di kawasan dermaga 16 Ilir.
Kala Itu , Budi membagikan life jacket kepada para serang, sembari mensosialisasikan pentingnya keselamatan bagi para penumpang.‎
Dalam kesempatan ini, setidaknya Kemenhub memberikan 100 life jacket kepada para serang.
Budi juga sempat berjalan di atap jukung yang bersandar untuk menemui dan berbincang dengan masyarakat yang hendak melakukan perjalanan.
"Saya pernah naik jukung seperti ini, bukan hanya di Palembang, tapi juga di Maluku Utara. Dan transportasi seperti ini memang rawan kecelakaan, untuk itulah faktor keselamatan harus diperhatikan," kata Budi usai memberikan bantuan life jacket.
Menhub
Menhub (TRIBUNSUMSEL.COM/SLAMET TEGUH RAHAYU)
 
Menurut Budi, dengan kecepatan jukung yang cukup tinggi, untuk menempuh perjalanan antara 2-7 jam, sangat diperlukan kelengkapan keselamatan. Sehingga kedepan Kemenhub terus mencari formula yang pas untuk mencari jalan keluar permasalahan ini.
"Untuk itu, kita mencoba mengedukasi baik para pengemudi maupun penumpang untuk memperhatikan keselamatannya. Karena jukung inikan rawan kecelakaan, tapi selalu eksis melayani masyarakat," jelasnya.‎
Budi menegaskan, sedikit demi sedikit Kemenhub mencoba memenuhi kekurangan yang ada dalam perairan ini, baik dalam segi keselamatan serta perlengkapan lain seperti rambu-rambu sungai.Kemenhub juga terus melakukan koordinasi dengan anggota Polri dan TNI untuk mengatasi perompak di laut agar masyarakat merasa nyaman.‎
"Kita berharap, suatu waktu pelayanan kita ini dapat terjamin keselamatannya. Kalau ada kekurangan kita improve," tegasnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved