Merinding ! 5 Negara Punya Tradisi Mengerikan Untuk Remaja yang Pubertas,Ada Menyetrika Payudara
Melansir tribunstyle.com dari therichest.com, inilah 5 tradisi masa pubertas yang menyakitkan yang dirangkum dari berbagai daerah.
TRIBUNSUMSEL.COM -- Umumnya, masa pubertas ini berlangsung ada rentang usia 8 hingga 10 tahun dan akan usai pada usia 15 atau 16 tahun. Pada masa tersebut, perkembangan anak berlangsung cepat.
Diberbagai belahan negara, banyak tradisi dalam menyambut masa pubertas tersebut. Namun, ada beberapa tradisi yang dianggap menyakiti.
Karena hal tersebut sudah membudaya, maka hal tersebut dianggap wajar dan sesuatu yang harus dijalani
Melansir tribunstyle.com dari therichest.com, inilah 5 tradisi masa pubertas yang menyakitkan yang dirangkum dari berbagai daerah.

Suku ini terletak di Sudan Selatan dan Ethiopia. Suku Nuer merupakan kelompol etnis terbesar yang ada di Afrika Timur.
Para remaja yang masuk masa pubertas harus melewati tradisi cukup menyakitkan. Mereka diwajibkan menerima tanda pada wajah yang disebut Gaar.
Laki-laki menerima enam garis horizontal yang terdapat didahi. Tanda tersebut diukir dengan menggunakan pisau cukur.
Setiap garis yang diukir memiliki arti tertentu. Seperti bekas luka pertama, berarti sudah masuk masa dewasa. Garis kedua bermakna tidak takut siapapun.
Sedangkan pada wanita hanya berupa titik didahi, bukan garis seperti remaja pria.
2. Suku Satere Mawe – Sarung Tangan Semut

Suku Satere Mawe terletak di hutan hujan Amazon Brasil. Anak muda kelompok suku tersebut menjalani ritual menyiksa secara mental dan fisik.
Anak laki-laki berusia 12 tahun mengumpulkan semut dari hutan, lalu membuat sarung tangan yang berisi semut-semut menyengat.
Sebelumnya, semut akan mendapatkan bius obat herbal, sehingga saat semut sudah kehilangan efek bius makan akan mengganas.
3. Kamerun – Menyetrika Payudara

Di Kamerun memiliki tradisi aneh mengenai masa pubertas. Mereka menjalani praktek setrika payudara (juga dikenal sebagai mendatarkan payudara).