Dibeberkan Henry, Inilah Kejanggalan dari Pura Dita Sebelum Lakukan Bom di Gereja Surabaya,Astaga!
Peristiwa bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya menjadi awal penyerangan kembali teror bom di tanah air.
Hery menjadi saksi mata pertemuan keluarga Dita sebelum melakukan aksi bom bunuh diri di gereja.
Mata Hery tak asing terhadap keluarga Dita.
Apalagi, Hery sangat mengagumi FH, remaja berusia 16 tahun yang dikenal cerdas dan periang. Namun, ekspresi berbeda tampak dari diri FH.

Dilansir dari Channel NewsAsia, kala itu, Hery akan menunaikan salat subuh di masjid, sebelum memulai kerja.
Di sanalah, Hery melihat FH bersama Dita, Puji, dan ketiga saudara FH lainnya.
Hery pun mengambil posisi dekat mereka. FH tak terlihat seperti biasanya.
FH kehilangan senyumnya. Anak laki-laki itu justru menangis tersedu-sedu.
Melihat putranya menangis, Dita pun mengelus lembut kepala FH.
Dita pun menepuk-nepuk pundak FH, tetapi anaknya itu masih terus berlinang air mata.
"Bersabar, tuluslah," bisik Dita pada FH. Namun, FH tak menggubrisnya dan nangis kejer.
Sebenarnya, Hery gatal ingin menanyakan persoalan di antara mereka.
Namun, Hery mengurungkan niatnya. Ia tak ingin dianggap ikut campur terhadap urusan keluarga Dita.
Setelah selasai berdoa, FH, Dita, dan YF pun bangkit meninggalkan masjid.
FH benar-benar berbeda. Ia sama sekali tak menebar senyum pada Hery.
Ternyata momen itu menjadi yang terakhir bagi Hery berjumpa dengan FH sekeluarga.