Sang Singa Jihad Aman Abdurrahman Akhirnya Dituntut Hukuman Mati,Kekuataannya Melebihi Baasyir!
Negeri Jakarta Selatan menjadwalkan sidang tuntutan terhadap Aman Abdurrahman alias Abu Sulaiman alias Oman Rochma
Tidak hanya itu, Aman Abdurrahman atau yang disapa Oman kerap disebut "singa" tauhid dan jihad.
Ia juga mengagumi tokoh ideologi Jihad Al‑Qaidah, yakni Abu Muhammad al‑Maqdisi.
Sejak 2004, ia aktif melakukan dakwah di berbagai kelompok pengajian, keliling Indonesia.
Lebih lanjut, ia sempat bertemu Oman saat mengikuti pelatihan militer di Jalin Jantho, Aceh Besar pada 2010.
Pada saat itu, Aman Abdurrahman ditangkap serta divonis sekitar 9 tahun penjara.
Mendekam di penjara membuatnya jadi panutan karena dianggap tokoh rujukan.
"Kini Oman merupakan tokoh sentral, sudah mengalahkan Abu Bakar Ba'asyir," ujarnya.
Dalam wawancara khusu Harian Tribun Medan/ Tribun-medan.com mantan napi teroris yang minta identitasnya dirahasiakan menuturkan, jaringan teroris beranggapan tanpa Oman, tetap bisa melakukan penyerangan di berbagai daerah di Indonesia.
"Saya tidak bisa memprediksi kapan penyerangan berakhir, kecuali Aman Abdulrahman dibebaskan. Tapi, enggak mungkin dibebaskan, pasti Amerika dan Australia marah. Bom yang meledak di Surabaya kategori besar memperlihatkan mereka bisa membuat bom secara bertahap," ujarnya.
Dia memprediksi bakal ada ledakan bom yang lebih dahsyat di Indonesia, karena loyalis Oman telah berkolaborasi, transfer ilmu dari ISIS.
Umumnya, mereka belajar lewat internet serta menyamar untuk berpergian ke berbagai daerah termasuk keluar negeri.
"Mengapa Anda begitu percaya akan ada serangan lagi termasuk di Kota Medan? Ia bilang pernah merasakan kondisi serupa saat menjadi teroris. Dahulu, saat rekan sesama teroris ditangkap usai merampok Bank CIMB Niaga, ia melakukan perlawanan.
"Dahulu begitu banyak kawan yang kena, maka pembalasannya Polsek Hamparan Perak (tahun 2010). Apalagi, sekarang ini kejadiannya lebih dahsyat lagi. ISIS akan memindahkan kedudukan di Asia ke Indonesia. Sudah terbukti, kalau di Indonesia luas, mereka bisa bermain di mana-mana," katanya.
Bergerak Cepat
Detasemen Khusus 88 Antiteror/Polri bergerak cepat. Pasukan leiter Gegana Brimob Polri menggerebek jaringan teroris di Sumatera Utara yang punya keterkaitan dengan ledakan bom di Surabaya.