Dibocorkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian,Ini Sosok Intelektual Pencetus Bom Gereja dan Polrestabes

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan pihaknya sedang memburu pimpinan satu keluarga yang disebut sebagai "

Kolase Tribunsumsel

TRIBUNSUMSEL.COM -- Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan pihaknya sedang memburu pimpinan satu keluarga yang disebut sebagai "ideolog utama" serangkaian serangan teror di Surabaya dan sekitarnya.

Satu keluarga itu disebutkan pernah mencoba ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS, tetapi tertangkap oleh aparat keamanan Turki dan telah dideportasi ke Indonesia, kata Tito.

"Saya enggak mau sebut namanya, karena sekarang sedang kita cari," kata Kapolri Tito Karnavian dalam jumpa pers di Mapolda Jatim, Surabaya, Senin (14/05) siang.

"Satu keluarga ditangkap oleh (pemerintah) Turki dan kemudian dideportasi ke Indonesia," ujar Kapolri.

Viral
Viral (kolase Tribunsumsel)

Keluarga inilah, lanjutnya, menjadi "ideolog utama" kelompok JAD di Surabaya dan sekitarnya yang melakukan serangkaian serangan bom di tiga gereja dan markas Polrestabes Surabaya.

Pimpinan keluarga inilah yang terkait dengan keluarga D yang melakukan bom bunuh diri di tiga gereja, Minggu (13/05) dan keluarga TM yang melakukan aksi bom bunuh diri di markas Polrestabes Surabaya, Senin (14/05).

Kapolri mengoreksi pemberitaan yang menyebutkan bahwa keluarga D pernah berupaya berangkat ke Suriah. Menurutnya, keluarga D tidak pernah berusaha menuju Suriah untuk bergabung ISIS.

"Keluarga yang meninggal (D dan TM) , dia tidak (berusaha) ke Suriah. Kemarin, saya sudah konfirmasikan kembali dengan tim Densus yang menanganinya."

Lima pelaku peledakan bom di Mapolrestabes Surabaya, Jawa Timur, Senin (14/5/2018), adalah satu keluarga.

Tito mengatakan Dita Oepriarto merupakan ketua kelompok jaringan Jamaah Ansharut Daulan (JAD) wilayah Jawa Timur, merupakan kelompok yang sudah menyatakan kesetiaan kepada ISIS.

Bom
Bom (TRIBUN JATIM)

"Yang jelas kelompok ini (bom Polrestabes Surabaya) bagian dari kelompok Dita bom tiga gereja," ujar Tito. 

Tito menambahkan bahwa alasan mereka melakukan aksi bom bunuh diri baik di tiga gereja di Surabaya maupun depan pintu gerbang Polrestabes Surabaya lantaran kelompok tersebut sangat menguasai betul wilayah itu.

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Machfud Arifin mengatakan bahwa pelaku yang berjumlah lima orang terdiri dari bapak, ibu dan ketiga anaknya menggunakan dua motor memaksa masuk ke Mapolrestabes Surabaya.

"Pelaku ledakan hari ini satu keluarga juga, 1 kartu keluarga, isinya 5 orang. Semuanya berangkat dengan dua motor. Satu yang kecil terlempar, selamat dan sekarang dirawat di RS Bhayangkara," tutur Machfud dalam keterangan pers bersama Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian di Mapolda Jawa Timur, Senin siang.

Sebelumnya diberitakan, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera mengatakan, empat terduga pelaku peledakan bom di Mapolrestabes Surabaya sekitar pukul 08.50 WIB tewas di tempat.

BOM POLRESTABES SURABAYA
BOM POLRESTABES SURABAYA ()

Namun, anak berusia delapan tahun berinisial Ais yang diboncengkan pelaku ditemukan terluka dan dibawa ke rumah sakit.

"Anak yang dibawa oleh mereka atas nama Ais. Kita doakan selamat, kita rujuk ke RS PHJ," tutur Barung dalam keterangan pers di Mapolda Jawa Timur, Senin siang.

Barung mengatakan, empat pelaku yang tewas sebelumnya memaksa masuk ke Mapolrestabes Surabaya dengan dua motor masing-masing bermerek Honda Beat dan Supra.

''Identifikasi akan kami lakukan secepatnya," katanya.

Berdasarkan penelusuran, identitas si ayah adalah Tri Murtiono, istrinya Tri Ernawati, dan dua anak laki-laki bernama Moh Dari Satri dan Moh Dafa Amin.

Sementara satu anaknya perempuan yang masih kecil terlempar saat bom meledak,

Sedikitnya 10 orang menjadi korban penyerangan bom di gerbang pintu masuk Mapolrestabes Surabaya, Jawa Timur, Senin, 14 Mei 2018.

Empat diantaranya adalah polisi berpangkat bintara, dan sisanya enam merupakan warga.

Tidak ada korban jiwa dari penyerangan bom yang terjadi pukul 08.50 WIB itu.

Kesepuluh korban mengalami luka-luka dan tengah ditangani petugas medis di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim.

Hanya satu dari keempat korban polisi tersebut yang berpangkat bintara tinggi, yakni Aipda Umar.

"Empat anggota kita yaitu Bripda M Maufan, Bripka Rendra, Aipda Umar dan Briptu Dimas Indra," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera, Surabaya, Senin (14/5/2018).

Sedangkan korban dari masyarakat ada enam orang. Antara lain Atik Budi Setia Rahayu, Raden Aidi Ramadhan, Ari Hartono, Ainur Rofiq, Ratih Atri Rahma dan Eli Hamidah.

"Secara terus menerus kepada semua media itu adalah hasilnya dan memang telah terjadi penyerangan," katanya.

Barung menjelaskan, rangkaian aksi teror bom, baik di Surabaya dan Sidoarjo merupakan rangkaian dari peristiwa sebelumnya.

"Data akan terus di-'update'. Kami ingin sampaikan polisi akan tegar dan tidak goyah," tuturnya.

Sebelumnya, terjadi ledakan bom yang bersumber dari penyerangan melalui kendaraan roda dua di depan Mapolrestabes Surabaya pada, Senin, pukul 08.50 WIB. Detik-detik ledakan tersebut terekam dalam video rekaman CCTV.

Diduga bom bunuh diri yang berasal dari pengendara motor itu meledak sebelum melewati pemeriksaan polisi yang bertugas di pintu masuk.

Dari rekaman yang beredar, ledakan itu terjadi persis di depan pintu masuk Mapolrestabes Surabaya, Jawa Timur.

Terlihat dua pengendara motor tiba di pintu gerbang masuk Mapolrestabes Surabaya, Jawa Timur. Pengendara motor yang berada di depan, dekat palang pintu masuk terlihat membonceng seorang anak di depan.

Semula, pengendara motor itu membuntuti belakang mobil mini bus warna hitam yang tiba lebih dulu di pintu gerbang masuk Mapolrestabes Surabaya. Namun, begitu dekat pintu gerbang, pengemudi motor yang berada di depan menghampiri petugas polisi yang duduk di sebelah kiri dari arah datangnya pengendara tersebut.

Pengendara yang berada paling depan posisinya sudah berhenti dan menunggu antrian masuk.

Tidak lama kemudian terjadi ledakan. Diduga pengendara motor itu yang melakukan bom bunuh diri.

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Ternyata Ini Aktor Intelektual Bom Gereja dan Bom Mako Polrestabes, Dideportasi dari Suriah, 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved