Ledakan di Gereja Surabaya

Astaga ! Dua Wanita Ini Sebut Kejadian Bom Gereja di Surabaya Rekayasa, Postingannya Dikecam Netizen

Teror bom terjadi di Surabaya, Jawa Timur, Minggu, 13 Mei 2018, pagi. Sejumlah tiga gereja jadi sasaran pelaku teror

Kolase Tribunmedan

"Ibu meninggal, tapi juga ada korban masyarakat," sambungnya.

Sedangkan di Gereja Santa Maria Tak Bercela Jalan Ngagel Madya, bom bunuh diri dilakukan oleh dua anak laku-laki Dita.

Mereka adalah Yusuf Fadil (18) dan Firman Halim (16).

Keduanya membawa bom dengan cara dipangku.

Mereka masuk ke gereja naik motor dan memaksa masuk.

Kemudian bom meledak hingga menimbulkan banyak korban.

Peristiwa ini tentu saja mengundang amarah publik. Mereka geram dengan aksi teror yang terus terjadi di Indonesia. 

Di tengah duka, ada saja yang masih menganggap peristiwa ini sebagai sebuah settingan untuk pengalihan isu. 

Penelusuran Tribun-Medan.com, berikut akun Facebook yang viral, dibagikan netizen saat terjadinya bom Surabaya. Akun facebook tersebut menuliskan tragedi bom bunuh diri di Surabaya adalah rekayasa.

1. Fitri Septiani Alhinduan

Akun facebook Fitri Septiani Alhinduan, ternyata adalah seorang kepala sekolah SMP di Pontianak, Kalimantan Barat. 

Lewat akun Facebooknya, kepala sekolah bernama Fitri Septiani Alhinduan menuliskan status yang dianggap tidak bersimpati kepada para korban. 

Oknum kepala sekolah
Oknum kepala sekolah (facebook)

Gara-gara statusnya ini Fitri harus berurusan dengan pihak kepolisian.

Ia pun dijemput aparat kepolisian untuk dimintai keterangan. 

Melansir TribunLampung.co.id, Kasat Reskrim Polres Kayong Utara, AKP Denni Gumilar membenarkan pihaknya telah mengamankan seorang terduga pelaku ujaran kebencian melalui media sosial, FSA.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved