Dikabarkan Gabung PDI, Ruhut Berani Pertanyakan Janji Jokowi soal 10 Juta Lapangan Pekerjaan
Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Ruhut Sitompul menyoroti janji kampanye Jokowi.
Baca: Terdengar Keren namun 9 Nama Anak Artis Berikut Sulit Diucapkan

Berbeda dengan Ruhut Sitompul, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menyebutkan jika pada tahun ketiga lapangan kerja yang tercipta adalah 8 juta lapangan kerja baru.
Baca: Nenek 70 Tahun Ini Awet Muda dan Energik, Tidak Konsumsi Gula selama 28 Tahun
Baca: 4 Manfaat Bagian Putih Semangka untuk Kesehatan, Bisa Turunkan Berat Badan Juga
Baca: Tak Lulus Ujian, Gadis Ini Pesan Makanan untuk Hibur Diri namun yang Didapatkannya Justru Bikin Haru
Baca: Mike Lewis Ungkap Isi Pesan Chat Dirinya dengan Lucinta Luna
Meski sama-sama menyatakan telah melampaui target.
Hal tersebut Hanif Dhakiri sampaikan dalam acar Rosi di Kompas TV pada Sabtu (28/4/2018).
Hanif Dhakiri menyatakan tidak ada kesenjangan antara tenaga kerja asing dan tenaga kerja Indonesia.
Menurutnya, jumlah tenaga kerja asing di Indonesia masih sangat kecil, dengan prosentase di bawah 0,1 persen dari penduduk Indonesia.
Hanif Kemudian membandingkan dengan Singapura yang separuh penduduknya adalah tenaga kerja asing.
Hanif menambahkan jika Indonesia saat ini sedang menggenjot daya saing tenaga kerjanya.
Rosi kemudian menimpali dengan menanyakan "kami butuh pekerjaan, tapi kenapa malah tenaga kerja asing yang diprioritaskan?".
Menanggapi itu, Hanif menyebutkan jika pada era pemerintahan Jokowi, jumlah pembukaan lapangan kerja telah melampaui target.
"Bahwa 3 tahun lebih ini di bawah pemerintahan Jokowi-JK itu penciptaan lapangan kerja baru itu melampaui target dari yang dijanjikan," jawab Hanif.