Berita Muratara
35 Tahun Mengabdi Sebagai Guru Honor, 2 Wanita Ini Digaji Mulai Rp 2.500 Sampai Rp 850 Ribu
Ibu Sumiah (60) dan Ibu Nurjanah (59) keduanya pahlawan tanpa tanda jasa atas prestasinya sebagai guru honor yang mengajar di SMPN
"Pertama kali saya mengajar yakni mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan pada 2013 lalu diganti mengajar mata pelajaran PPKN," ujarnya.
Dari hasil pengabdian hingga puluhan tahun hanya perasaan senang dan bangga melihat siswa dan siswi yang pernah diajarkannya sukses serta meraih keberhasilan.
"Kalau mengingat pendapatan gaji yang diperoleh tentu tak sebanding akan nilai pengabdian.
"Dan keikhlasan selama mengajar, tapi yang membuat bertahan adalah melihat generasi penerus bangsa bisa mencapai kesuksesan," jelasnya.
Namun duka yang sering didapatkan selama mengajar yakni banyak siswa yang membuat kesal lantaran watak dan sifat mereka yang berbeda-beda.
Apalagi saat sedang mengajar banyak yang tidak memperhatikan.
Sementara, rekannya Ibu Nurjanah juga mengatakan dirinya bertugas mengajar pelajaran Keterampilan Jasa dan Ekonomi hingga saat ini mengajar Seni Budaya.
Namun sebagai guru honor lebih sering mengajar mata pelajaran yang tidak ada gurunya karena dulu banyak guru guru tidak masuk lantaran alasan jarak sekolahan jauh.
"Dulu, jangankan guru PNS yang ditugaskan guru honor saja sering tidak masuk karena tidak betah."
"Dengan alasan sekolahan yang jauh dan akses jalan banyak rusak, tapi sekarang malah banyak guru honor yang rebutan ingin mengajar," katanya.
Saat disinggung mengenai status sebagai guru honor apakah pernah mengusulkan pengangkatan.
Mereka sedikit terdiam dan mengatakan ingin mengadu kepada siapa dan selama ini tidak ada tempat untuk mengadu.
"Selama ini bukan tidak ada pengangkatan, namun faktor pendidikan yang rendah lagipula minimnya sarana informasi sehingga sering ketinggal informasi ditambah dulu tidak ada jaringan handphone," ungkapnya.
Walaupun demikian keduanya masih berharap perhatian pemerintah sebagai tempat mengadu supaya mendapatkan perhatian dan kesejahteraan sebagai guru honor.
"Tentu setiap guru berharap perhatian pemerintah baik yang baru maupun sudah lama."
"Dan begitupun kami sangat berharap lebih dalam kesejahteraan apalagi mengingat pengabdian yang cukup lama," tuturnya sambil tertunduk.