Tragis! Mainkan Ponsel sambil Dicharge, Pria ini Alami Kejadian Mengenaskan
Bahkan beberapa orang sampai tidak bisa lepas dari handphone padahal sangat bahaya kecanduhan hp.
TRIBUNSUMSEL.COM-Handphone hampir menjadi suatu yang wajib dimiliki bagi masyarakat saat ini.
Bahkan beberapa orang sampai tidak bisa lepas dari handphone padahal sangat bahaya kecanduhan hp.
Baca: SMAN 3 Palembang Gelar Pemilihan Putra-Putri SMANTA
Baca: Rosalia Lombardo, Mumi Anak Perempuan yang Disebut Bisa Berkedip.Terkuak Begini Kisahnya Viral
Baca: Dinikahi Perwira Polisi,Mantan Artis FTV Bawa Kabar Gembira,Netizen Heboh Liat Foto Postingannya
Baca: Terekam Kamera ! Raffi Ahmad Tak Sadar Panggil Nagita Slavina Dengan Sebutan Ini,Bikin Merinding
Baca: Bantu Pemerintah, Rotary Club of Palembang Beri Dukungan Kegiatan Posyandu
Entah apa sebabnya setiap individu tentu memiliki alasan tersendiri.
Misalnya saja karena memang keadaannya sangat penting sehingga harus mengunaka handphone terus menerus.
Namun bukan berarti ketika handphone di charge harus juga digunakan.
Karena ternyata handphone yang sedang dicharge memiliki bahaya bagi diri maupun orang lain.
Seperti kejadian yang terjadi di Thailand ini.
Baca: Bantu Pemerintah, Rotary Club of Palembang Beri Dukungan Kegiatan Posyandu
Baca: Pacaran dengan Mantan Miss Thailand, Ini 3 Artis Cantik Disebut Punya Hubungan Spesial dengan Igun
Baca: Gubernur Sumsel Alex Noerdin Hadiri HUT ke-75 Musi Rawas
Baca: Sempat Dicekal KPAI Karena Video Pacaran Vulgar,Selebgram Anya Geraldine Pacari Aktor Cilik Ini!
Dilansir dari akun Facebook Friends of BN - Barisan Nasional, Selasa (25/4/2017).
Seorang pria di Thailand meregang nyawa diduga tersengat listrik saat memainkan handphonenya yang saat itu sedang dicharge.
"Seorang pria berusia 30 tahun ditemukan tewas di kasurnya yang diyakini terkena kejutan listrik. Informasi awal dari dugaan penggunaan telepon seluler oleh korban adalah karena baterai sedang diisi.Insiden itu terjadi di Thailand"tulis akun ini.
Waspada Jika Dapat Charger Smartphone Bentuknya Begini, Jangan Sampai Anda Menyesal
TRIBUNSUMSEL.COM-Daya tahan baterai adalah nyawa sebuah smartphone.
Sehingga perlu perhatian khusus. Salah satu aspek yang harus diperhatikan agar baterai smartphone berumur panjang adalah kualitas charger.
Nah, kali ini Jaka akan bagikan cara untuk membedakan chargerasli dengan yang palsu.
Jika ternyata charger bawaan rusak dan kamu berniat membeli charger baru.
Hati-hati membeli charger palsu yang dibanderol dengan harga murah.
Seperti yang dialami pria asal Malaysia yang mengaku kesal setelah charger yang digunakan untuk mengisi baterai smartphone miliknya berbentuk tak biasa.
Pada umumnya, charger memiliki dua besi pengnatar listrik yang fungsinya untuk dicolokkan ke arus litrik.
Namun, charger pria ini memiliki bagian tambahan.
Di antara dua besi tersebut ada bagian panjang yang tidak tahu apa fungsinya.
Akibatnya charger tersebut tidak dipakainya.
Karena tidak bisa dicolokkan ke tempat sumber arus listrik.
Ia mengaku kesal dan menyebut charger tersebut mungkin digunakan untuk orang-orang di Zimbabwe.
Cara Membedakan Charger Asli dan Palsu
Meski akibat dari penggunaan charger palsu jarang dirasakan secara langsung, tapi dalam beberapa kasus ada yang bisa langsung terasa akibatnya.
Misalnya charger bawaan yang dibekali teknologi fast charging, saat menggunakan charger palsu maka proses pengisiannya menjadi lambat.
Karena pengisian yang lambat maka berakibat pada suhu smartphone yang meningkat dan memicu baterai kembung, hingga akhirnya rusak.
1. Bawa Adapter Charger Asli Saat Membeli
Saat kamu hendak membeli charger baru, selalu bawa adapter charger smartphone kamu. Tujuannya untuk menyamakan desain hingga semua angka yang tertera di adapter-nya.
Selain itu jangan lupa untuk menyamakan struktur (bentuk) dari port USB yang ada di adapter-nya.
Jika kamu jeli, maka kamu akan menemukan perbedaan mencolok antara charger asli dan palsu.
Banyak perbedaan yang bisa dilihat di adapter charger asli dengan yang palsu.
Dimulai dari desain, bentuk colokan (biasanya yang palsu lebih ramping tanpa detail), hingga warna tulisan.
2. Menggunakan Bantuan Aplikasi
Untuk mengecek keaslian charger yang kamu beli, terutama pada smartphone samsung dan iPhone yang kian ramai dengan charger palsunya.
Ampere adalah sebuah aplikasi yang akan menghitung besaran daya yang masuk ke smartphone saat di-charge.
Makanya, untuk mengetahui apakah charger kamu asli atau palsu, segera download APK Ampere.
Setelah Ampere ter-install, kamu hanya perlu mulai melakukan pengisian ulang smartphone. Lalu lihat berapa tegangan dan arus yang masuk ke smartphone.
Begitu hasilnya keluar, segera samakan dengan yang tertulis pada kepala adapter charger.
Jika ternyata angka voltasenya beda jauh (di bawah setengah dari nilai voltase yang tertulis) maka kamu wajib curiga bahwa itu palsu.
Apalagi jika ternyata arus yang dihasilkan juga lemah.
3. Perhatikan Kabel USB
Selain adapter charger, kamu juga harus memperhatikan kabel USB bawaan smartphone kamu.
Karena selain digunakan untuk mengisi ulang baterai, kabel USB smartphone juga bisa digunakan untuk transfer file dari smartphone ke komputer.
Jika kabel USB yang kamu beli ternyata palsu, selain tidak maksimal dalam mengisi ulang baterai, tentu akan mempengaruhi proses transfer file antara komputer dan smartphone kamu.
4. Beli di Toko Resmi
Seiring kemajuan teknologi, belanja pun semakin mudah, tinggal belanja online saja.
Nah, cara untuk membedakan charger asli dan palsu yang disebutkan tadi tentu tidak bisa digunakan ketika berbelanja online.
Untuk menghindari pembelian charger palsu, sebaiknya kamu beli charger di tempat-tempat atau toko resmi.
Beberapa toko resmi memiliki situs atau layanan online untuk belanja dengan jaminan barangnya asli dan menyediakan garansi.
5. Jangan Tertipu Dengan Harga
Bukan hanya untuk masalah charger, harga memang selalu jadi senjata yang ampuh untuk memikat konsumen.
Jadilah pengguna smartphone yang cerdas dengan tidak mudah tergoda oleh harga charger yang lebih murah, namun menawarkan fitur wah.
Perlu disadari bahwa banyak komponen di dalam charger yang seharusnya untuk safety, kestabilan dan daya tahan, dihilangkan untuk menekan harga jual suatu charger.