Lamban Susun Laporan, Dana 10 Desa di Prabumulih Tak Kunjung Cair

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Edison Bastari

TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Lambannya desa-desa mengajukan berkas usulan, membuat penyaluran dana desa ke kas desa oleh Pemerintah kota Prabumulih menjadi terhambat.

Terbukti, di pertengahan April 2018 baru ada dua desa dari total 12 desa di kota Prabumulih yang telah menerima transfer dana desa yakni Desa Talang Batu mendapatkan Rp 290 juta dan desa Tanjung Menang Rp 261 desa.

Padahal berdasarkan informasi dihimpun, kota Prabumulih merupakan kota pertama mendapat transferan dana desa dari pusat ke kas daerah pada Kamis (8/2/2018) lalu.

Adapun dana desa tahap I dibagikan sebesar 20 persen dari total anggaran dana desa 2018.

"Dua desa memang sudah selesai dan enam desa sedang proses pencairan, sisanya empat desa masih proses persiapan," ungkap Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Pemkot Prabunulih, Aris Priadi, Minggu (15/4/2018).

Aris mengatakan, lambannya masuk transferan dana desa ke kas desa tersebut, dikarenakan membuat laporan APBDes dilakukan secara teliti oleh pemerintah desa agar tidak salah dan terkesan asal-asalan.

"Mereka bekerja sendiri dan kita hanya memberikan pendampingan, bukan karena lamban di kita tapi mereka membuat dengan teliti agar tidak terjadi kesalahan," bebernya.

Lebih lanjut Aris menuturkan, sebelum-sebelumnya pemerintah desa tidak ada kesulitan dalam membuat atau mengajukan laporan namun karena aturan baru dan adanya penyusunan APBDes membuat penyusunan sedikit terhambat. "Sebelumnya tidak ada masalah, kedepan kita optimis akan lancar," tuturnya.

Sementara sebelumnya, Kepala Dinas Keuangan Daerah (BKD) Kota Prabumulih, Jauhar Fahri mengatakan pihaknya siap mencairkan dana desa jika sudah menerima berkas pengajuan dari desa dengan kondisi sudah lengkap.

"Tidak tidak menahan dan tidak ingin dana lama-lama di kas daerah, begitu berkas dari desa kits terima maka dana akan langsung dicairkan," ujarnya.