Berita Prabumulih
Pria di Prabumulih Nyaris Tewas Diserang Beruang Madu, Selamat Karena Naik Batang Karet
Masyarakat kota Prabumulih khususnya yang tinggal dan memiliki lahan perkebunan di kawasan KM 10 Desa Air Rambang serta Desa
Penulis: Edison | Editor: Melisa Wulandari
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Edison Bastari
TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Masyarakat kota Prabumulih khususnya yang tinggal dan memiliki lahan perkebunan di
kawasan KM 10 Desa Air Rambang serta Desa Rambang Senuling Kecamatan Rambang Kapak Tengah (RKT) kota Prabumulih, sejak sepekan terakhir resah.
Pasalnya, sejak sepekan banyak beruang berkeliaran di perkebunan dan menyerang warga.
Baca: Memanas ! Manager Sebut Ada Fitnah Dalam Konflik Teza Sumendra & Jakmania
Inaluwi (40) yang petani karet asal Kelurahan Muaradua Kecamatan Prabumulih Timur, nyaris tewas dengan kondisi mengalami luka robek di telapak kaki kanan karena diterkam seekor beruang madu.
Beruntung korban selamat setelah berusaha naik pohon dan berteriak meminta pertolongan Mat Rupi dan Mat Huni yang merupakan tetangga sebelah kebun korban.
Korban kemudian oleh warga dibawa ke rumah AR Bunda kota Prabumulih.
Baca: Sempat Kegerahan & Blak-blakan Soal Tarif Endorse, Ini 4 Fakta Syahrini di Sidang First Travel
Peristiwa penyerangan beruang terhadap Inaluwi tersebut terjadi dikebun karet milik korban di KM 10 Talang Jimar tepatnya Desa Air Rambang Kecamatan RKT, Senin (2/4/2018) sekitar pukul 10.30.
Berdasarkan informasi berhasil dihimpun Tribunsumsel.com,
peristiwa penyerangan petani karet oleh beruang itu bermula ketika Ilaluwi seperti hari biasa pergi ke kebun karet sendiri mengendarai sepeda motor.
Baca: Diduga Hina Suporter Persija, Penyanyi Jebolan Indonesian Idol Bikin Geram The Jakmania
Setelah sampai di kebun, Inaluwi langsung bekerja menyadap pohon karet di kebun miliknya.
Ketika tengah menyadap pohon karet, Inaluwi mendengar ada suara binatang mengerang.
Karena penasaran bercampur takut, Inaluwi kemudian mencari sumber suara untuk mengetahui apa sebenarnya yang ada di kebunnya.
Baca: Hujan Deras & Angin Kencang Sebabkan Banjir Disejumlah Tempat di Palembang Ini
Belum sempat mencari, tiba-tiba seekor beruang sebesar anak sapi seketika mengejar korban.
Melihat beruang yang mengejar, Inaluwi langsung lari dan berusaha memanjat batang karet.
Ketika sedang berusaha memanjat batang karet, beruang dengan berat sekitar 60 kilogram itu datang dan langsung menerkam serta menggigit sepatu boot dikenakan korban hingga hancur.
Baca: Selalu Tampil Sederhana, Penampakan Rumah Mewah Dude Herlino & Alyssa Soebandono Bikin Melongo
Tidak hanya sepatu yang hancur, namun telapak kaki kanan korban mengalami luka mengangga akibat digigit beruang madu tersebut.
Inaluwi yang kesakitan dengan kondisi kaki mengucurkan darah lalu berteriak minta pertolongan warga yang berada di sebelah kebun karetnya.
Selanjutnya, Mat Rupi dan Mat Luwi (kakak ipar korban-red) melakukan pertolongan dan membawa korban ke rumah sakit.
Baca: Tak Disangka Begini Tanggapan Ahmad Dhani Soal Dikabarkan Bangkrut & Terancam Bui
"Saat kejadian kami sedang nyadap karet, tiba-tiba Inaluwi teriak minta tolong, kami ke kebunnya mendapati dia diatas pohon dengan kaki penuh darah,
lalu kami bawa ke rumah sakit," ungkap Mat Luwi, kakak ipar korban ketika dibincangi di RS AR Bunda kota Prabumulih.
Sementara menurut petugas medis yang enggan disebutkan namanya ketika dikonfirmasi mengatakan,
Baca: Hujan Deras Disertai Angin Lemabang Dikepung Pohon Tumbang
akibat gigitan beruang tersebut korban harus mendapatkan beberapa jahitan dikaki.
"Luka robeknya cukup lebar dan parah sehingga harus dibersihkan lalu dijahit," katanya.
Terpisah, Kapolsek Rambang Kapak Tengah, Iptu Vedria ketika dikonfirmasi wartawan mengatakan,
Baca: Perlihatkan Goyang Seronok ke Raffi Ahmad, Nagita Slavina Sebut Ayu Ting Ting Norak dan Kampungan
pihaknya telah mendapatkan informasi terkait kejadian warga diserang beruang itu.
"Saat ini korban sudah mendapat perawatan di rumah sakit, kasus ini akan ditindaklanjuti.
Kami juga menghimbau para petani karet untuk waspada saat menyadap karet agar tak menjadi korban," tegasnya.
Baca: Keberatan Aturan Registrasi Kartu, Puluhan Pemilik Outlet Seluler di Lubuklinggau Unjuk Rasa