Apa itu April Mop, April Fool's Day atau Hari Bohong Sedunia Berikut Asal Usulnya
Memasuki 1 April 2018, orang-orang pasti akan langsung mengingat April Mop atau dikenal juga April Fool's Day.
TRIBUNSUMSEL.COM- Memasuki 1 April 2018, orang-orang pasti akan langsung mengingat April Mop atau dikenal juga April Fool's Day.
Tepat pada 1 April 2018, banyak orang bisa membuat lelucon dan membohongi orang lain, tanpa dianggap bersalah.
Dikutip dari Wikipedia,
April Mop, dikenal dengan April Fools' Day dalam bahasa Inggris, diperingati setiap tanggal 1 April setiap tahun.
Pada hari itu, orang dianggap boleh berbohong atau memberi lelucon kepada orang lain tanpa dianggap bersalah.
Baca: Pria Tajir Aja Takluk, Ternyata Begini 5 Gaya Cetar Ling Ling & Nia Ramadhani Bikin Lemes
Hari ini ditandai dengan tipu-menipu dan lelucon lainnya terhadap keluarga, musuh, teman bahkan tetangga dengan tujuan mempermalukan orang-orang yang mudah ditipu.
Di beberapa negara seperti Inggris dan Australia serta Afrika Selatan, lelucon hanya boleh dilakukan sampai siang atau sebelum siang hari.
Seseorang yang memainkan trik setelah tengah hari disebut sebagai "April Mop".
Namun di tempat lain seperti Kanada, Perancis, Irlandia, Italia, Rusia, Belanda, dan Amerika Serikat lelucon bebas dimainkan sepanjang hari
Hari itu juga banyak diperingati di Internet.
Bahasa pemograman PHP pun merayakan April Mop ini dengan mengganti logo php pada setiap page 'php info'. Perhatikan logo PHP pada php info, setiap tanggal 1 April, logo tersebut akan berubah menjadi gambar-gambar lain yang lucu, misalnya gambar anjing, gambar drakula, dan gambar Batman.
Asal Usul
Dikutip dari berbagai sumbemeski banyak yang ikut merayakan April Mop, masih jarang di antara kita yang mengetahui asal-usul dari Hari Berbohong Sedunia ini.
Berbagai versi tentang kelahiran April Mop muncul, namun tidak ada yang tahu pasti bagaimana perayaan ini terbentuk. Namun, ada satu versi yang menjelaskan kenapa 1 April dikenal sebagai April Mop.
Sebelum dunia merayakan tahun baru pada 1 Januari, perayaan itu diselenggarakan selama minggu terakhir bulan Maret menggunakan versi Kalender Julian.
Namun pada 1582, Paus Gregorius XIII menanggalkan Kalender Julian, dan mengubahnya ke Kalender Gregory, sesuai namanya.
Kalender Gregory dimulai pada 1 Januari dan berakhir pada 31 Desember setiap tahunnya. Sialnya, banyak orang kala itu kesulitan mendapat informasi dan masih menganggap pekan terakhir Maret sebagai masa perubahan tahun.