Viral Pedagang Bakso yang Tampil Necis dengan Jas dan Dasi Saat Jualan,Terungkap Kisah Pilu Ini!
Celana bahan, kemeja lengkap dengan jas dasi menjadi pakaian sehari-hari dari pria satu ini.
Rinto mengaku, sudah berpenampilan seperti ini sejak lama.
Pria yang sudah berjualan bakso selama 18 tahun ini merasa tidak semangat berdagang jika tidak bersih dan rapih.
Bukan tanpa sebab. Menurut Rinto, sejak kecil, dia dididik oleh almarhum ibunya, Bambo Daeng Rannu, untuk selalu rapi sejak masih duduk di bangku kelas 3 SD.
3. Cita-cita juga keinginan ibu
Rinto mengenang, ibunya sebenarnya ingin dia menjadi tentara sehingga profesi itu juga menjadi cita-citanya.
Namun, karena sang ibu sudah meninggal dunia sejak dia kecil, kandas pulalah cita-citanya.

Anak kedua dari bersaudara ini terpaksa hidup menumpang di rumah keluarganya dan harus memutar otak untuk hidup dari hari ke hari.
"Waktu kecil, ibu selalu elus-elus kepalaku dan mengatakan kamu jadi tentara ya, Nak. Tapi cita-cita itu kandas, karena saya putus sekolah dan harus mengurus diriku sendiri. Sedangkan saudara-saudaraku yang lain, terpencar menumpang di rumah keluarga yang lain. Ada sama nenek dan ada pula di keluarga yang lain," tuturnya.
Sepeninggalan ibunya, Rinto pun putus sekolah dan tinggal bersama kakak sepupunya, Nawir Daeng Lau.
Sementara itu, ayahnya, Daeng Nuntung, yang berprofesi sebagai tukang becak, telah menikah lagi dan tinggal bersama istri keduanya.
4. Usaha bakso turun dari ayah
Awalnya, sang ayahlah yang mempunyai bisnis bakso keliling yang dijalankan oleh Rinto dan 6 rekannya yang lain.
Namun, karena kondisi kesehatan Daeng Lau kurang memadai, Rinto yang diminta pergi berbelanja di pasar hingga membantu membuat bakso.
"Kalau saya membuat bakso, pakai topi dan pakai celemek. Pokoknya saya jaga kebersihan dagangan saya. Sampai saya jualan keliling, saya tetap berpakai bersih dan rapi seperti ini," katanya.
5. 1 Jam bersolek