Cerita Mulyadi, Kapitan ke-15 yang Berjuang Menjadikan Kampung Kapitan Mendunia

Kota Palembang menyimpan banyak kekayaan warisan budaya yang tak ternilai dan sangat bagus dijadikan destinasi wisata.

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Melisa Wulandari
TribunSumsel.com/Agung Dwipayana
Cerita Mulyadi, Kapitan ke-15 yang Berjuang Menjadikan Kampung Kapitan Mendunia 

Baca: Gagal Masuk 6 Besar Indonesian Idol 2018, Postingan Foto Jodie Bareng Aliando Jadi Sorotan

Setelahnya, jabatan itu diwariskan turun-temurun kepada pewarisnya hingga dijabat oleh Tjoa Kie Cuan (1830) dan kemudian diteruskan oleh putranya yaitu Tjoa Ham Hin yang diangkat menjadi Kapitan Tiongkok pada tahun 1855.

"Awalnya Kampung Kapitan ini permukiman yang terdiri atas beberapa bangunan.

Namun sekarang yang tersisa yaitu dua bangunan rumah berbentuk rumah panggung yang dipadukan dengan gaya kolonial," kata Mulyadi.

Baca: Cawagub Sumsel Irwansyah Blusukan ke Pasar Inpres Prabumulih

Dua bangunan utama itu pun ada yang telah dilakukan sedikit renovasi dan dilakukan pengecatan. Sementara bangunan yang lainnya belum dilakukan perbaikan.

Mulyadi sebagai Kapitan ke-14 menegaskan, akan menjaga Kampung Kapitan hingga ia sudah tidak sanggup lagi.

Adapun pewarisan tanggung jawab sebagai kapitan akan diserahkan pada keturunan maupun sanak keluarga yang mampu.

Baca: Bahagia Pakai Aksesoris Sama dengan Ashanty, Aurel Diingatkan soal Krisdayanti

"Ya, mungkin saudara laki-laki saya atau putra saya yang mampu. Tentunya calon kapitan akan dididik hingga nantinya mereka siap mewariskan budaya leluhur ini," tutur Mulyadi yang sejak kecil telah dipersiapkan orang tuanya untuk menjadi kapitan selanjutnya.

Untuk saat ini, lanjut Mulyadi, mengurus Kampung Kapitan terbentur beberapa kendala, seperti biaya perawatan bangunan, menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga warisan budaya, hingga ancaman klaim dari luar.

"Merawat Kampung Kapitan ini biayanya tidak sedikit. Saya sudah pernah bicarakan ini dengan pemerintah, khususnya Pemkot Palembang," kata dia.

Baca: Persit KCK Laksanakan Donor Darah, Ini Jumlah Pesertanya

"Kemarin kita sudah mengecat ulang salah satu bangunan di sini, tinggal satu lagi belum dipugar. Tinggal menunggu saja," imbuhnya.

Bicara dinamika dalam mengurus Kampung Kapitan, Mulyadi mengungkapkan dirinya pernah mendapat tawaran agar menjual rumah Kampung Kapitan tersebut.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved