Sriwijaya FC

Novan Setya Sasongko Tak Selebrasi Saat Buat Gol di Final, Ternyata Ini Alasannya

BANYAK fans memertanyakan mengapa tidak ada selebrasi sedikitpun dari Novan Setya Sasongko ketika dia berhasil menjebol gawang Arema FC

TRIBUNSUMSEL.COM/HARYANTO

TRIBUNSUMSEL.COM - BANYAK fans memertanyakan mengapa tidak ada selebrasi sedikitpun dari Novan Setya Sasongko ketika dia berhasil menjebol gawang Arema FC di laga final final turnamen Piala Gubernur Kaltim (PGK) 2018 .

Padahal, dia mengukir gol sangat cantik yang membuat skuad SFC makin bersemangat untuk merebut juara dari tangan Arema. Ada apa dengan Novan?

Memang dalam partai puncak Minggu (4/3) malam di stadion Palaran Samarinda, Anak-anak Palembang berhasil menjadi juara, setelah menjinakkan Singo Edan dengan skor akhir 3-2 (2-1).

Ini gelar pertama juara pramusim ini, setelah sebelumnya Teja Pakualam dkk hanya finis di peringkat ketiga Piala Presiden bulan lalu.

Selain kisah juara, tetap saja rasa penasaran terhadap sikap Novan yang tampil tidak hanya sukses meredam pergerakan kapten Arema, Dendi Santoso mengobrak-abrik lini pertahanan SFC.

Namun Novan juga berhasil mencetak gol pertamanya.

Golnya pun tergolong spektakuler.

Pergerakannya di sisi lapangan diakhiri Novan dengan sebuah tendangan melambung yang tidak mampu diamankan oleh Kurniawan Kartika Adhie, penjaga gawang timnas U23 yang memperkuat tim Singo Edan.

Banyak pihak pun menyebut gol ini berkelas, namun ada juga yang menganggapnya sebagai sebuah kebetulan.

Lantas bagaimana respon Novan?

Dengan nada merendah, pemain asal Bojonegoro ini menyatakan bahwa golnya ini memang dinaungi sebuah keberuntungan.

“Saya awalnya memang ingin mengoper Manu dan Beto yang sudah berada di kotak penalti Arema, namun crossing saya ternyata meluncur lebih keras dan untungnya tepat mengarah gawang lawan,” ungkapnya kepada Tribun, Senin (5/3) sore.

Usai gol tercipta, pemain serba bisa ini pun terlihat dingin dan tidak melakukan selebrasi.

Justru rekan-rekannya yang lain bersorak sorai mendatangi dan memberikan selamat. Ada apa Novan?

Rupanya kelahiran 26 November 1989 ini punya alasan khusus mengapa tidak melakukan selebrasi usai membobol gawang Arema tersebut.

“Saya hanya berpikir bahwa laga final ini belum selesai, dan SFC belum memenangkan apapun, Jadi tidak perlu selebrasi secara berlebihan agar terus fokus bermain,” ungkapnya dengan mata berbinar.

Tidak hanya itu, alasan lain mengapa dirinya enggan melakukan selebrasi adalah rasa nyeri di bagian dada yang masih dirasakannya kemarin.

“Masih terasa sedikit sesak, benturan di bagian tulang rusuk kemarin belum 100 persen sembuh. Jadi karena masih sakit saya juga tidak ingin euforia berlebihan,” ungkap pemain berparas tampan ini.

Novan adalah pemain binaan Persibo Bojonegoro Junior.

Dianggap punya kemampuan di atas rata-rata, baru kemudia dia direkrut Persibo Bojonegoro dan terjun di beragam turnamen yang diadakan Pengcab Bojonegoro.

Bersama Persibo Bojonegoro, Novan terus menunjukkan kemampuannya.

Setelah mulai bergabung di Divisi I pada tahun 2006, klub tersebut menjadi juarai Divisi I pada tahun 2007 dan menjuarai Divisi Utama pada tahun 2010.

Pada tahun 2008 Novan dipanggil untuk memeperkuat Timnas U-23 di turnamen Piala Kemerdekaan di Jakarta.

Dan pada tahun 2012 dia dipanggil timnas senior untuk berlaga di turnamen di Palestina.
Novan adalah pemain paling loyal di Persibo Bojonegoro. Awal karier hingga 2016, dia hanya punya satu klub yaitu Persibo Bojonegoro.

Novan menjadi pemain yang dicintai publik Bojoneogoro dan Boromania bersama dengan Samsul Arif yang juga merupakan ikon dari Persibo Bojonegoro.

Namun, karena krisis keuangan yang melanda Persibo Bojonegoro, memaksanya untuk hengkang dan bergabung dengan Semen Padang FC sejak 2012.

Musim ini dia memilih bergabung dengan skuad asuhan Rahmad Darmawan. (nto)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved