Perompak Serang Kapal Batubara Asal Sumsel, Juru Mudi Luka Parah Kena Bacok

Kapal dan tugboat pengangkut batubara tersebut menjadi korban tindak pencurian dan kekerasan di perairan Karimun, Sabtu (24/2) subuh.

istimewa/TNI AL
DIROMPAK - Kondisi kapal Mitra 28 usai dirampok sekawanan perompak di perairan Karimun, Sabtu (24/2/2018). 

TRIBUNSUMSEL.COM, KARIMUN - Naas menimpa satu unit kapal tugboat Samudera 28 dan kapal Mitra 28.

Kapal dan tugboat pengangkut batubara tersebut menjadi korban tindak pencurian dan kekerasan di perairan Karimun, Sabtu (24/2) subuh.

Seorang juru mudi kapal bernama Barmawi mengalami luka cukup parah karena terkena senjata tajam.

Selain mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya, dua jari tangan pria berusia 38 tahun itu juga putus.

Dari informasi yang dihimpun tribun, kapal Mitra Samudera 28 baru saja selesai membongkar muatan batu bara yang dibawa dari Sumatera Selatan di Malaysia.

Kapal beserta 11 awaknya berencana kembali ke Sumatera Selatan.

"Kapal itu bawa batubara ke Malaysia. Jadi balik dalam kondisi kosong," kata sumber Tribun di Kecamatan Durai.

Sekitar pukul 03.00 WIB, saat berada di perairan Selat Durian, Kecamatan Durai, tiba-tiba kapal diserang kelompok Orang Tak Dikenal (OTK).

Pelaku yang diduga berjumlah sebanyak empat orang tersebut membawa senjata tajam.

"Satu orang ABK yang terluka parah," ujar sumber.

Patkamla Combat Boat Pulau Karimun yakni Pasops, Lettu Laut (KH) Willy dan Dan Posmat Durai, Pelda Haris yang mendapatkan informasi menuju ke lokasi.

Selanjutnya tim evakuasi lanal TBK membawa korban ke puskesmas Durai untuk mendapatkan penanganan medis.

Pada pukul 12.00 WIB, dengan menggunakan Patroli Keamanan Laut (Patkamla) korban dibawa untuk dirujuk ke Tanjungbalai Karimun.

"Korban digeser menggunakan ambulan Lanal TBK ke RSBT," kata Danlanal TBK, Letkol Laut (P) Totok Irianto.

Petugas masih melakukan penyelidikan terkait peristiwa ini. Belum diketahui apa yang diambil pelaku serta berapa kerugian yang dialami oleh para korban.

"Untuk kapal pelaku masih belum diketahui keberadaannya mengingat saat kejadian tidak ada petugas di TKP. Petugas baru datang setelah kejadian yang selanjutnya melaksanakan mengumpulkan data dari crew kapal untuk dikembangkan lebih lanjut," papar Totok.

Totok menegaskan kejadian ini menjadi atensi khusus bagi pihaknya dalam menjaga keamanan masyarakat di kawasan perairan.

"Jelas ini akan menjadi atensi khusus dan akan mengambil langkah-langkah dalam rangka pencegahan," ujarnya.

Langsung Operasi

Barmawi (38) korban kasus perompakan di sekitar perairan kecamatan Durai, Kabupaten Karimun, Sabtu (24/2), mengalami luka cukup serius.

Dua jari tangan kirinya yakni jari manis dan kelingking putus setelah diserang oleh para perompak.

Selain itu Barmawi juga mengalami luka pada kakinya.

"Kakinya juga kena tapi saya tidak lihat pasti bagaimana lukanya," ujar narasumber di internal RS Bakti Timah Karimun, Sabtu.

Pria asal Sumatera Selatan itu menjadi korban keganasan perompak yang menyatroni kapal Tugboat Mitra Samudera 28 berbendara Indonesia saat berlayar di sekitar perairan pulau Durai, Kabupaten Karimun, Sabtu.

Akibat luka tersebut, Barmawi harus menjalani operasi di rumah sakit plat merah tersebut.

Menurut keterangan narasumber terpercaya di internal RS Bakti Timah, Barmawi langsung dirujuk ke ruang operasi sesampai di rumah sakit.

Barmawi masuk ruang operasi sekitar pukul 17.00 WIB dan hingga pukul 19.00 WIB, Barmawi belum juga keluar.

"Tak lama sampai di sini (RS Bakti Timah, red) langsung dirujuk ke ruang operasi. Cukup serius lukanya, banyak darahnya," ujar narasumber yang tidak mau disebutkan identitasnya. (tribunbatam/yah/ayf)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved