Jarang Diketahui, Ternyata ini Sosok Perancang Logo OSIS dan Seragam Sekolah

Kenalkan, Inilah Perancang Logo OSIS dan Seragam Sekolah, ternyata orangnya adalah

 Setiap seragam sekolah yang dikenakan pelajar, baik tingkat dasar, menengah pertama hingga atas dilengkapi logo bertuliskan OSIS.

Tapi, tahukah kamu siapa pembuat dan makna logo itu?

Dikutip dari danish56.blogspot.co.id, dia adalah H Idik Sulaeman Nataatmadja, AT.

Lahir di Kuningan, Jawa Barat, Indonesia, 20 Juli 1933.

Idik menghabiskan masa kecil di daerah kelahirannya, sampai tamat SMP di Purwakarta dan pindah ke Jakarta saat masuk SMA.

Sejak kecil, jiwa seni sudah terlihat dalam dirinya.

Idik Sulaeman Nataatmadja
Idik Sulaeman Nataatmadja (KOMPAS.COM)

Baca: Sejarah dan Filosofi Toga, Ini Makna Warna Hitam Seragam Wisuda

Setamat SMA, Idik memilih seni rupa sebagai pilihan profesinya dengan menamatkan pendidikan sebagai sarjana seni rupa di Departemen Ilmu Teknik Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 9 April 1960.

Idik Sulaeman memulai kariernya di Balai Penelitian Tekstil (1960-1964). Pada 1 Februari 1965.

Dia diangkat menjadi Kepala Biro Menteri Perindustrian dan Kerajinan yang saat itu dijabat Mayjen TNI dr Azis Saleh.

Dunia seni dan tekstil harus ditinggalkannya karena pindah kerja ke Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud), sebagai Kepala Dinas Pengembangan dan Latihan pada 1 Desember 1967.

Saat itulah, ia banyak membantu Husein Mutahar dalam mewujudkan gagasannya membentuk Paskibraka.

Bersama dengan para pembina lainnya, Idik membantu Mutahar menyempurnakan konsep pembinaan Paskibraka.

Pasukan yang pada tahun 1966 dan 1967 diberi nama Pasukan Pengerek Bendera Pusaka, pada tahun 1973 mendapat nama baru yang dilontarkan oleh Idik.

Baca: Ingin Tetap Kompak dengan Sesama Anggota Ekskul, Simak Tips dari Tiffany Evelyn Ini

Nama itu adalah Paskibraka, yang merupakan akronim dengan kepanjangan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka.

Selain memberi nama, Idik juga menyempurnakan wujud Paskibraka dengan menciptakan seragam Paskibraka, lambang korps, lambang anggota, serta tanda pengukuhan berupa lencana Merah Putih Garuda (MPG) dan Kendit Kecakapan.

Pada 30 Juni 1975, ia diangkat menjadi Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Pembinaan Kegiatan di Direktorat Pembinaan Generasi Muda (Ditbinmud).

Pada 9 Maret 1977, Idik mencapai posisi puncak di Ditbinmud setelah ditunjuk sebagai Pelaksana Harian Direktur Pembinaan Generasi Muda, Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Olahraga (Ditjen PLSOR).

Selama tiga tahun penuh ia benar-benar menjadi komandan dalam latihan Paskibraka, yakni Paskibraka 1977, 1978 dan 1979.

Pada 24 November 1979, Idik ditarik ke Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah Dikdasmen) dan menjabat Direktur Pembinaan Kesiswaan sampai 15 November 1983.

Baca: Ingin Cantik Tanpa Make Up? Intip Tips dr Liem Hui Ling

Selama empat tahun itu, dengan latar belakang pendidikan seni rupa dan pengalaman kerja di bidang tekstil, Idik mencatat sejarah dalam penciptaan seragam sekolah yang kita kenal sampai sekarang.

SD putih-merah, SMP putih-biru dan SMA putih-abu-abu, lengkap dengan lambang sekolah dasar (SD) dan OSIS yang kini selalu melekat di saku kiri seragam sekolah.

Dia wafat 4 April 2013 di RS Siloam karena stroke.

Adapun makna Logo OSIS:

Bunga bintang sudut lima dan lima kelopak daun bunga

Bentuk bintang sudut lima menunjukkan kemurnian jiwa siswa yang berintikan Pancasila.

Para siswa berdaya upaya melalui lima jalan dengan kesungguhan hati, agar menjadi warga negara yang baik dan berguna.

Kelima jalan tersebut dilukiskan dalam bentuk lima kelopak daun bunga, yaitu: abdi, adab, ajar, aktif, dan amal.

Buku terbuka

Belajar keras menuntut ilmu pengetahuan dan teknologi, merupakan sumbangsih siswa terhadap pembangunan bangsa dan negara.

Kunci pas

Kemauan bekerja keras akan menumbuhkan rasa percaya pada kemampuan diri dan bebas dari ketergantungan pada belas kasihan orang lain.

Kunci pas adalah alat kerja yang dapat membuka semua permasalahan dan kunci pemecahan dari segala kesulitan.

Tangan terbuka

Kesediaan menolong orang lain yang lemah sesama siswa dan masyarakat yang memerlukan bantuan dan pertolongan, yang menunjukkan adanya sikap mental siswa yang baik dan bertanggung jawab.

Biduk

Biduk/perahu yang melaju di lautan hidup menuju masa depan yang lebih baik, yaitu tujuan nasional yang dicita-citakan.

Pelangi merah putih

Tujuan nasional yang dicita-citakan adalah masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sejahtera baik material maupun spiritual.

Tujuh belas butir padi, delapan lipatan pita, empat buah kapas, lima daun kapas

Pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah peristiwa penegakan jembatan emas kemerdekaan Indonesia mengandung nilai-nilai perjuangan ’45 yang harus dihayati para siswa sebagai kader penerus perjuangan bangsa.

Kemerdekaan yang telah ditebus dengan mahal perlu diisi dengan partisipasi penuh para siswa.

Warna kuning
Sebagai dasar lambang yaitu warna kehormatan/agung.

Suatu kehormatan bila generasi muda diberi kepercayaan untuk berbuat baik dan bermanfaat melalui organisasi, untuk kepentingan dirinya dan sesama mereka.

Warna coklat

Berarti sifat kedewasaan dan sikap rela berkorban bagi tanah air.

Warna merah putih

Warna kebangsaan Indonesia yang menggambarkan hati yang suci dan berani membela kebenaran.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved