Berita Lubuklinggau

Anak Punk di Lubuklinggau Ditangkapi Pol PP, Terungkap Identitas Mereka, Ada yang Dari Luar Kota

Belasan anak punk, anak jalanan (anjal), dan pengemis yang meresahkan masyarakat kota Lubuklinggau dibawa

Penulis: Eko Hepronis | Editor: M. Syah Beni
Tribun Sumsel/ Eko Hepronis

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU -- Belasan anak punk, anak jalanan (anjal), dan pengemis yang meresahkan masyarakat kota Lubuklinggau dibawa Dinas Sosial (Dinsos) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) dalam razia ketertiban masyarakat (Kamtibmas).

Razia ‎Kamtibmas ini menyisiri sepanjang jalan Yos Sudarso tepatnya dari Simpang RCA, Lapangan Eks Kompi dan wilayah Kenanga 2 kota Lubuklinggau.

Penertiban sempat membuat heboh para pengguna jalan, karena sejumlah anak punk dan anjal yang menolak diamankan sempat melarikan diri dan sempat terjadi kejar-kejaran dengan Sat Pol PP.

Baca: Latihan Sore Sriwijaya FC Dihadiri Coach Indra Sjafri dan Ustaz Yusuf Mansyur, Ini Tujuannya

Namun karena anggota Sat Pol PP yang melakukan razia cukup banyak membuat sejumlah anak punk yang sempat kabur tersebut ‎berhasil di garuk dan dinaikkan ke Mobil Sat Pol PP.

Azhar (19) dan Desi (18) sepasang anak punk yang berasal dari Jakarta mengaku hanya singgah ke kota Lubuklinggau karena mengantarkan pesanan aksesoris sesama anak punk.

"Ke linggau nggak sengaja. Awalnya ngantar teman ke Palembang, terus kita ada yang ngajak kesini. Disini
kita jual aksesoris pesanan pakaian sesama anak punk. Kita nggak meresahkan," kilah anak punk yang mengaku pasangan suami istri ini.

Baca: Kerap Dibully Karna Dagunya Panjang Seperti Kambing, Wanita ini Sukses Bikin Netizen Terdiam

Anak punk, anjal, dan pengemis yang diamankan oleh Dinas Sosial dan Sat Pol PP tersebut kebanyakan bukan dari kota Lubuklinggau, melainkan ada yang dari Surabaya, Bandung dan Bengkulu.

Kadinsos Kota Lubuklinggau, A H Ritonga mengatakan razia dilaksanakan menindaklanjuti instruksi perintah dari Pjs Walikota Lubuklinggau supaya melakukan penertiban karena sudah mengganggu kenyamanan masyarakat.

"Setelah kita tertipkan nanti akan kita petakan, mana warga pribumi dan warga pendatang, untuk pribumi akan kita lihat sesuai kesalahan dan akan kita berikan pembinaan, bila mengarah kriminal akan kita arahkan ke klinik Asyifa," katanya.

Baca: Medali Bambang Pamungkas Dicuri Supporter Sendiri? Ternyata Ini Fakta Sebenarnya

Sedangkan untuk pendatang setelah pendataan bila baru pertama kali akan dikembalikan ke daerah asalnya dan akan koordinasi dengan Dinsos yang bersangkutan.

"Namun bila yang sudah berulang-berulang akan langsung kita berikan tindakan berupa penggundulan dan pembinaan. Lalu barulah dikirim ke daerah yang bersangkutan," ucapnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved