Berita Palembang
Undepass Simpang Patal Digenangi Air 30 Cm, Ternyata Ini Penyebabnya
Hujan sejak malam hingga Sabtu (17/2) pagi mengakibatkan banjir di sejumlah ruas jalan di Kota Palembang.
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Hujan sejak malam hingga Sabtu (17/2) pagi mengakibatkan banjir di sejumlah ruas jalan di Kota Palembang.
Genangan air setinggi 30 sentimeter di underpass simpang patal menjadi lokasi yang paling banyak mendapat perhatian warganet.
Foto-foto sulitnya kendaraan melintas di jalan ini bertebaran di instagram dan facebook.
Selain lokasi itu, banjir juga terjadi di depan kantor PLN Induk Pembangunan III Jalan Residen Abdul Rozak, Jalan R Sukamto, Sapta Marga, Sekip Pangkal dan Jalan Mayor Ruslan.
Lokasi terparah memang terjadi di Underpass Simpang Patal Palembang. Masalah dreinase tampaknya masih menjadi persoalan yang mesti segera dibenahi.
Hal ini terlihat dari luapan air yang berada diselokan yang tidak mampu menahan jumlah volume air.
Mamat (37) salah satu pengendara motor yang terkena dampak akibat banjir mengaku dirinya berencana akan pergi kerja, namun mesin motornya mati ketika terendam air di underpass patal.
“Mau kerja lewat sini, saya pikir tidak masalah jadi saat masuk ternyata lumayan cukup dalam, alhasil motor saya mogok,” ujar mamat.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Underpass Simpang Patal, Suwarno membenarkan adanya banjir tersebut.
“Saya jam 7 pagi di lokasi. Jam 8.30 sudah tidak terjadi genangan lagi,” kata Suwarno kepada Tribun Sumsel, Sabtu (17/2).
Terjadinya banjir di Underpass Patal kemarin karena kipas pompa yang berada di bawah sering kemasukan sampah dari bahan bekas, benang dan lainnya.
Jadi pompa seringkali tidak berputar.
“Pompa sudah berfungsi dengan baik sebenarnya, bahkan sejak pukul 06.00, pompa sudah dihidupkan lagi."
"Tapi karena banyak sampah yang masuk, jadi kipas pompa sempat terhenti beberapa saat,” jelasnya.
Untuk saluran tidak ada masalah.
Sistem pembuangan Underpass Simpang Patal ditunjang oleh enam pompa.
Sebanyak empat pompa beroperasi dan dua pompa lainnya menjadi cadangan.
Menurut Suwarno, pompa tersebut diletakkan di kolam penampungan di bawah underpass, sementara mesin gensetnya diletakkan di belakang pos polisi.
“Yang dibawah underpass 4 pompa, yang 2 cadangan dan siap dipasang sebagai pengganti kalau ada pompa yang rusak,” terang Suwarno.
Untuk mencegah hal ini terulang, Suwarno menjelaskan, dalam waktu dekat akan dipasang penyaring sampah dengan ukuran lubang lebih kecil dari yang ada saat ini.
“Kalau sampah kecil masih tidak mengganggu jalannya pompa,” ujarnya.
Selain sampah yang menganggu kinerja pompa, tidak ada masalah lain penyebab banjir.
Suwarno mengungkapkan, pihaknya selalu mengeringkan bak penampungan setiap dua kali dalam seminggu.
Gunanya untuk mengantisipasi kalau ada hujan mendadak deras, sehingga air masih bisa ditampung di bak penampungan tersebut.
“Kalau masih kejadian seperti kemarin, itu insiden karena kipas pompa kena kotoran sampah yang masuk ke bak penampungan,” tukasnya. (wet/sp)