Sadis, Deddy Corbuzier Sebut Mahasiswa UI yang Beri Kartu Kuning ke Jokowi Harus Dibeginikan

Beberapa waktu aksi mahasiswa yang merupakan ketua BEM Universitas Indonesia (UI), Zaadit Taqwa ramai menjadi perbincangan publik.

Editor: M. Syah Beni
TRIBUNNEWS.COM/JEPRIMA
Deddy Corbuzier saat menggelar konferensi pers terkait komentar hater bernama Antho terkait SARA di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (8/2/2016). Deddy dan Chika membeberkan bagaimana ia bisa menangkap Antho yang berasal dari Jambi. Ia juga menjelaskan kenapa bersikeras untuk mencari hater yang sudah berkomentar kasar di Instagram. 

"Yang menarik itu bukan koment dari saya, tapi itu adalah koment dari netizen untuk mahasiswa tersebut.

And netizen crush this person habis-habisan," katanya.

"Kalau anda tanya saya pendapat saya sendiri karena banyak koment di postingan tersebut, dan pendapat saya adalah

Sebenarnya mahasiswa ini ga salah, karena apa ia tidak menggunakan kekerasan, karena mengekspresikan itu kan bisa saja boleh saja dan kapan saja, itu boleh.

Selama tidak menggunakan bahasa yang dilarang, jadi its okeh," lanjut Deddy.

Namun menurut Deddy, kekurangan dan yang menjadi penyebab mahasiswa tersebut mendapatkan bullyan hanya karena waktu yang kurang tepat.

"Salahnya kurang satu timing anda kurang tepat, mahasiswa pernah melakukan pergerakan yang luar biasa untuk Indonesia, ketika pemerintahan kita hancur berantakan.

Ketika masyarakat kita gundah gulana, dan butuh perbaruan yang luar biasa, disitulah dibutuhkan perbaruan mahasiswa.

Ingatkan tahun 98 kalau tidak salah penggulingan pemerintahan kita, dan reformasi nah disitulah waktu yang tepat untuk mahasiswa, menyatakan inspirasinya.

Not now, like not really now," jelasnya.

Diakhir culpikan video tersebut, Deddy kembali meluruskan dan memberikan alasan kenapa dirinya mengajak masyarakat untuk berhenti membully Zaadit.

"Tapi tujuannya buat anda semua lets stop bullying this person, karena apa bahaya membully orang seperti ini ingat orang yang tak mengerti pancasila, jadi duta pancasila, orang yang memetik edelwise jadi duta edelwise

Orang yang ngamuk dijalanan dan narkoba, jadi duta narkoba, ga lucu kan kalau dia jadi duta sepakbola," tutupnya.(Rika Agustia/Tribunsumsel.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved