Untuk Pertama Kalinya Ketemu Wapres JK, Ini Pengakuan Mengejutkan Ustadz Abdul Somad
Ustadz Abdul Somad termasuk salah satu dai yang tidak suka tampil live di TV. Selain itu,Somad juga jarang menghadiri
TRIBUNSUMSEL.COM -- Ustadz Abdul Somad termasuk salah satu dai yang tidak suka tampil live di TV. Selain itu,
Somad juga jarang menghadiri undangan pejabat.
Alasannya, undangan pejabat biasanya dilakukan mendadak. Sementara jadwal ceramahnya sudah dibuat sejak jauh hari.
Menurut Zulkifli, dirinya pun berencana menghadirkan Somad dalam perayaan HUT MPR, Agustus 2018.
"Saya memang sudah jadwal (undang Somad). Ulang tahun MPR nanti kita undang, sudah oke," kata Zulkifli di kawasan Senayan, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Zulkifli mengaku tidak mudah mengundang Somad untuk hadir dalam acara MPR.
Menurut dia, pihaknya harus sampai menunggu hingga 1 tahun.

"Kita udah setahun booking. Makanya saya sudah booking dua bulan yang lalu untuk tahun depan (acara HUT MPR). Jadi setahun booking," tutur Ketua Umum Partai Amanat Nasional ini.
Meski MPR yang mengundang, Zulkifli menuturkan bahwa pihaknya tetap ikut mengantri untuk mendapat konfirmasi dari Ustadz Somad.
Pihaknya turut melakukan mekanisme untuk mengundang seorang Somad.
"Saya ikut aturan, jadi udah bikin surat. Udah oke 29 Agustus, kita sudah undang dia," ujarnya menandaskan.
Karena jadwal ceramah yang padat, UAS sapaan Abdul Somad jarang bersama pejabat teras.
Namun acaranya di Masjid Sunda Kelapa Jakarta pekan lalu akhirnya mempertemukan UAS dengan sosok penting di republik ini, RI-2 Jusuf Kalla.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) ikut hadir dalam safari dakwah Ustadz Abdul Somad di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta Pusat. JK berpendapat bahwa isi ceramah yang dibawakan Ustadz Abdul Somad memiliki referensi yang kuat.
"Itu yang membedakan dengan ustad lainnya. Cara membawakannya juga mudah dipahami," ujar JK yang dikutip dari tempo.co, Minggu (4/2/2018)
JK menambahkan, Abdul Somad sendiri memiliki pengetahuan yang dalam xan membuat isi ceramahnya mudah dimengerti oleh semua kalangan.
Pada saat kuliah duha berlangsung, JK juga tampak terhibur dengan isi ceramah ustad Abdul Somad.
JK beberapa kali tampak tertawa dan tersenyum mendengar ceramah Ustad Somad yang menggelitik para jamaah.
JK sempat tertawa ketika ustadz asal Riau itu menyampaikan agar para jamaah tidak menertawakan seorang mualaf atau orang yang baru meyakini agama Islam.
"Mualaf itu ketika masuk Islam dia bersih dari segala dosa, sama seperti baju ini bersih dari segala macam noda," kata dosen UIN Suska Riau itu.
"Bersih, segala amalnya diulangi dari nol. Di dunianya diulangi dari nol. Di dunia ini yang diulangi dari nol itu ada dua, mualaf dan yang kedua pegawai Pertamina," lanjutnya.
Mendengar kata-kata dari ustadz, JK ikut tertawa dan tersenyum kembali sembari menyimak isi ceramah Ustad Abdul Somad yang disisipi candaan.
Ustad Abdul Somad kemudian menceritakan ada seseorang yang curhat karena susah menikah.
"Ustad Somad, saya mau nikah tapi susah sekali mencari perempuan yang mau menikah ulang dari nol. Kenapa kau bilang susah? Pergi kau ke pom bensin sana," cerita ustadz yang dijuluki Ustadz Sejuta Viewer itu.
Berikut selengkapnya Kajian Dhuha Abdul Somad di Masjid Agung Sunda Kelapa Jakarta:
Diundang Sarapan Bersama Wapres JK
Nah, usai menyampaikan syiar Islam di Masjid Sunda Kelapa, Ustadz Abdul Somad diundang oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) untuk sarapan pagi bersama.
Awalnya, JK bersama Ustad Somad melakukan shalat subuh berjamaah di Masjid Sunda Kelapa.
Usai melaksanakan subuh berjamaah, JK mengajak Ustad Abdul Somad untuk sarapan pagi di rumah dinasnya.
Keduanya berjalan kaki ke rumah dinas JK yang tidak terlalu jauh dari masjid, tepatnya berada di Jalan Denpasar.
Ustadz Somad pun kemudian bercerita tentang keluarganya yang penasaran ketika dirinya diundang langsung oleh JK.
"Nanti malam insya Allah saya akan pulang ke rumah. Pertanyaan yang pasti, mereka akan bertanya, apa rasanya sarapan dengan Pak Wapres," ujar Ustad Abdul Somad.
Saya akan jawab satu kata, kenyang," lanjut ustad.
Saat berjumpa dengan JK, dia mengakui tidak merasa asing dan kaku.
Bahkan, sang ustad sendiri merasa tidak ada jarak dengan JK, meski ada sejumlah pengamanan yang selalu berada di sekitar mereka.
"Seperti sudah lama kenal (dengan JK). Entah perasaan saya saja," lanjut ustadz asal Riau itu.(*)