Jeremy Teti Akhirnya Ungkap Ini Soal Heboh Sewa Rahim LGBT, Netter: Bohong, Jangan Percaya!
Video cuplikan program acara debat yang tayang di TV One ini kemudian menjadi geger.
TRIBUNSUMSEL.COM - Beberapa waktu lalu, mantan presenter berita Jeremy Teti membuat masyarakat heboh lantaran statemen tentang LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual dan Transgender).
Jeremy menyatakan tentang adanya kemungkinan sewa rahim di antara LGBT.
Video cuplikan program acara debat yang tayang di TV One ini kemudian menjadi geger.
Jeremy mengatakan tentang pasangan LGBT tetap bisa punya anak.
"Siapa yang bilang sejenis tidak bisa menghasilkan keturunan? Iya nggak? Kalau di luar bisa sewa rahim, maaf ya, mungkin di Indonesia belum bisa," ujar pria yang belum memutuskan menikah hingga sekarang ini.
Ia berpikir, ke depannya akan ada penyewaan rahim.
"Kita berpikir ke depan, suatu saat nanti akan ada penyewaan rahim buat kaum gay untuk menghasilkan anak. Kita berpikir untuk visi 50 tahun ke depan," ujar Jeremy Teti.
"Kalau generasi vintage yang sekarang ini kan sudah lewat lah masa mereka. Pola pikir mereka selalu dengan hukum-hukum dan hukum. Kita berpikir ini masalah sosial, kita berpikir ke depan," tambahnya.
Tak elak sikap Jeremy ini pun menimbulkan berbagai pro kontra di masyarakat.
Mengetahui hal ini, Jeremy pun angkat bicara tentang perannya dalam acara tersebut.
Pengakuan Jeremy ini diunggah oleh akun Instagram @mimih.perrtih, Rabu (17/1/2018).
"Itu adalah sebuah show televisi, show televisi kalau semuanya pro nggak seru, harus ada pro dan kontra, ada yang pendukung ada yang kontra, jadi itu sebuah show."
"Televisi itu sebuah show, jadi anda jangan banyak baper-bapernya kan, jadi belajar untuk berpikir yang logic lah, melihat sesuatu itu dari berbagai sisi, jangan hanya dari satu sisi"
"Masak orang lain yang kawin, gue yang ngubungin, itu gimana, ada kasus gini, itu apanya penganut gue, emang gue punya penganut apaan, masak gue yang melegalkan, saya tidak punya power untuk melegalkan sesuatu di negara ini, emang saya pejabat publik? saya digaji oleh negara, saya digaji oleh APBN, digaji oleh rakyat, oleh pajak-pajak, tidak kan, saya bekerja sendiri di swasta, nah itu orang mulai, "punya kemampuan untuk melegalkan" dari mana saya punya kemampuan," jelas Jeremy pada pewawancara.
Klarifikasi Jeremy ini tak elak menuai banyak pro kontra dari netizen.