Diasuh Sejak Kecil,Cucu Durhaka Perlakukan Kakeknya Seperti Ini,Tak Diduga Ayahnya Juga

Kakek bernama Wang memiliki dua anak laki-laki, putra sulung bernama Xiao Lung yang enam tahun lebih tua dari Xiao Ming, putra keduanya.

Sementara putra keduanya kadang-kadang mengantarkan makanan dan lauk pauk untuk ayahnya.

Beberapa tahun kemudian, setelah punya uang, Xiao Lung membangun sebuah rumah baru, dan pindah dari kamar peninggalan pamannya.

Dan sejak itu hubungan dengan ayahnya juga semakin menjauh seperti orang asing yang tak saling mengenal.

Suatu hari, pak Wang jatuh sakit, terbaring lemah di tempat tidur, putra kedua pak Wang berencana membawanya ke rumah sakit, tapi dimarahi isterinya.

“Kamu gila ya? Masa langsung membawa ke rumah sakit tanpa diskusikan dulu dengan abangmu, bagaimana bagi biaya rumah sakitnya nanti, atau kamu mau menanggungnya sendiri? Hei, dengar ya, pokoknya aku tidak setuju,” kata isteri Xiao Ming dengan mata melotot.

Akhirnya Xiao Ming menemui abangnya, namun, Xiao Lung tersenyum dingin dan berkata.

“Kamu tahu persis, sikap ayah jauh lebih baik padamu daripada aku, uang yang dia habiskan untukmu juga jauh lebih banyak daripada aku, sekarang giliran dia perlu uang, malah memintaku berbagi beban. Aku dan kakak iparmu tidak akan turut campur masalah ini, kamu saja yang mengurusnya sendiri, pokoknya aku tidak mau, itu bukan urusanku.”

Pin Pin, putra Xiao Lung punya hubungan yang jauh lebih dekat dengan pak Wang, kakeknya.

Mengetahui kakeknya jatuh sakit, Pin Pin lalu menjenguknya. Selama ini pak Wang memang sangat menyayangi Pin Pin cucuini,dan hubungan mereka juga sangat akrab.

Pin Pin yang melihat kakeknya semakin lemah dari hari ke hari, lalu memohon kepada ayah dan ibunya, “Ayah, kakek sudah sekarat, tolong bawalah kakek ke dokter.”

“Anak kecil tidak perlu tahu urusan orang tua,” kata ayahnya dengan mata melotot.

Pin Pin tahu ayah-ibunya punya giok keluarga yang berharga yang disimpan di dalam lemari, ia ingin mengambilnya untuk main, namun ibunya berkata kepadanya, “Kamu masih kecil sekarang, tunggu nanti setelah besar, ibu akan memberikannya padamu.”

Namun, diam-diam Pin Pin mengambil giok itu saat ayah-ibunya ke ladang, kemudian dia membawanya ke sebuah toko batu giok. Setelah mendengar tujuannya menjual giok itu, pemilik toko pun memberinya uang yang lumayan banyak.

Ketika Pin Pin hendak membawa kakeknya ke dokter, ayah-ibunya tiba-tiba mendapati batu gioknya hilang, lalu Xiao Lung menarik lengan Pin Pin dan bertanya padanya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved