Dituding Lupa dengan Tanah Kelahiran, Anggun C Sasmi Beberkan Fakta Pahitnya Selama Jadi WNI

TRIBUNSUMSEL.COM-Siapa yang tak kenal dengan Anggun C Sasmi.

Penyanyi satu sudah dikenal di dunia internasional berkat karya-karyanya di bidang tarik suara.

Berbagai penghargaan internasional sudah tak terhitung lagi disabet oleh Anggun.

Selain itu, Anggun juga kerap didaulat menjadi juri di sejumlah ajang bakat internasional.

Baca: Sadis! Pakai Busana Terbuka Saat Hadiri Pesta, Aurel Disebut Lebih Tua dari Ashanty

Baca: Jadi Google Doodle - Inilah Sosok Zhou Youguang, Anak Pejabat, tapi Gagal Lanjut Kuliah

Baca: Terungkap! Segini Gelontoran Uang Salma Demi Menikah dengan Taqy Umbar Aib Sendiri

Berbagai sambutan positif pun diberikan untuk Anggun yang mampu menembus dunia hiburan internasional.

Meskipun demikian banyak juga yang menyebut Anggun 'Kacang Lupa Kulit', karena lupa dengan negara asalnya, Indonesia.

Dalam berbagai kesempatan Anggun sering menegaskan tidak ingin melepaskan identitasnya sebagai orang Indonesia.

Padahal, secara adiministrasi kewarganegaraan Anggun tidak lagi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).

Baca: Sadis! Foto Bareng Ayu Ting Ting, Vega Diserbu Balajaer Dasar Memalukan Gak Pantes

Baca: Tak Terima Direkam saat Razia, Oknum Polantas ini Marah dan Sebut Warga dengan Panggilan ini

Baca: Wajahnya Dijadikan Gambar di Badan Truk, Begini Respon Soimah bikin Ngakak

Baca: Tiga Hari Dirawat di Rumah Sakit, Badan Ruben Onsu Semakin Kurus Kok Nyusut Banget

Ini ditandai dengan tak lagi memiliki kartu tanda penduduk (KTP) dan paspor Indonesia.

Namun, Anggun C Sasmi tetap menjadi bagian dari Indonesia. Toh, tanah kelahiran Anggun tetap di Jakarta, ibukota Indonesia.

“Banyak orang dari negara lain yang menyebutku sebagai orang Indonesia. Mana percaya mereka kalau aku ini orang Perancis, kulitnya sawo matang begini?” ucap Anggun.

 Selain warna kulit sawo matangnya yang tetap khas orang timur, Anggun mengaku kecintaannya pada Indonesia tetap tidak memudar meski lama tinggal di Perancis.

Ketika kembali ke rumahnya di Paris, Perancis, dan kala bernyanyi di belahan dunia manapun, penyanyi Anggun (42) tetap disebut orang atau penggemarnya sebagai warga negara Indonesia.

Meski sekarang jadi warga negara Perancis --sejak tahun 2000-- dan mengikuti suaminya, Anggun tetap ‘Indonesia banget’.

Hanya di Indonesia saja, Anggun justru disebut orang Perancis.

“Lucu ya, cuma di Indonesia ini nih aku dibilang (orang) Perancis. Padahal di semua negara yang pernah aku kunjungi, aku tetap dibilang (orang) Indonesia, dan aku bangga itu,” kata Anggun ketika ditemui di Main Atrium Central Park Mall, Jalan S Parman, Tanjung Duren, Jakarta Barat beberapa waktu lalu.

Anggun sepertinya kesal kerap disebut kacang lupa kulit.

Lewat akun Instagram @teamanggun, Anggun membeberkan fakta terkait keputusannya memilih hengkang dari Indonesia dan menjadi warga negara asing.

Bahkan dalam postingan tersebut, Anggun seperti menumpahkan kekesalannya menjadi seorang Warga Negara Indonesia.

Anggun membeberkan cerita pahit saat dirinya menjadi WNI (Warga Negara Indonesia).

"Aku ingin dibantu seperti misalnya dipermudah soal visa. Makanya aku minta ke orang KBRI, karena orang KBRI banyak fasilitas. Jadi aku datang ke Pak Dubes, aku tanya, 'Pak Dubes bisa enggak aku kasih fasilitas tertentu, supaya aku dipermudah setiap kali promosi ke negara-negara'," lanjut pelantun "What We Remember" itu.

Tapi sayang, Anggun justru mendapatkan tanggapan yang dingin.

"Dia malah bilang, 'Enggak ah, enggak bisa. Wong anakku juga enggak dapat kok'. Memangnya anaknya Pak Dubes tuh ngapain? Mereka paling sekolah di luar," jawabnya juri "Asia's Got Talent" itu. Anggun pun tetap menunjukkan nasionalisme-nya dengan terus memakai bahasa Indonesia.

"Dulu waktu aku pertama kali datang ke Indonesia dengan album pertama, 'Snow on the Sahara' ada wartawan ngomong ke aku pakai bahasa Inggris. Aku tersinggung, sakit hati," tegas Anggun. "Mereka pikir aku lupa bahasa Indonesia. Mungkin banyak artis Indonesia yang ngomongnya setiap kali wawancara pakai bahasa Inggris. Setiap dua kata pakai bahasa Inggris, atau mengakhiri kalimatnya dengan bahasa Inggris. Aku enggak!"