Inalilahi Wa Inalilahi Rojiun : Wanita ini Meninggal Saat Sedang Tadarus Alquran Usai Salat Subuh

Meninggalnya Aisyah menyisakan rasa sedih pada keluarga sebab wanita 22 tahun itu sementara dalam persiapan menikah.

Editor: M. Syah Beni
Facebook
Aisyah Bahar 

Anaknya hanya sesekali mengelukan sakit kepala.

Namun selama ini tak ada vonis dari dokter terkait sakit anaknya ini. 

Aisyah dimakamkan di Makassar hari ini juga selepas shalat Duhur.

Ungkapan Duka

Kepergian Aisyah yang mendadak mengejutkan banyak orang.

Terutama bagi mereka yang mengenal almarhumah.

Akun Rizda Novendry Danial menulis dengan penuh sedih, "Wajahmu teduh, cantik dan menawan. Tutur katamu lembut bagaikan bisikan yg menyejukkan hati.
Innalilahi wa inna ilayhi rojiun...

Insha Allah khusnul khotimah.

Allah sangat mencintaimu bahkan kepergianmu pun dengan cara yg sangat di impikan oleh semua org.

Selamat jalan adekku Andi ST. Aisyah Bahar, surga firdaus menantimu sayang".

Akun Muhammad Alfi Reza menceritakan pengalaman yang mengharukan tentang persahabatannya dengan Aisyah.

"5 tahun lalu kita tanpa sengaja bertemu di lantai 2 JILC BTP. Sama2 pulang dari bimbingan. Karena kau mungkin baru di Makassar, anak rantau yang memperjuangkan studinya di kota daeng. Memberanikan diri bertanya kepada saya, "Tabe, dimana disini ada warnet, mauka kirim email." Senyummu saat itu pertanda bahwa kelak kita bisa jadi sahabat yang baik.

Kalau di tahun 2012, hampir seluruh murid bimbingan belajar bercita-cita untuk menjadi dokter, bersikeras untuk lulus di fakultas kedokteran. Kau beda. Katamu pilihan Allah selalu jadi yang terbaik. Meski itu bukan dengan jas dokter..

Saya yang lagi bersusah payah untuk tembus di FK, nyata-nyatanya mendapatkan kabar darimu, lewat pesan singkat kau bilang, "Alfi, luluska di peternakan Unhas bebas test. Alhamdulillah. Mauka ambil yang ini." Tanpa banyak bertanya, saya adalah orang yang pertama yang mendukung keputusan itu. Dan ternyata benar, kau berhasil menjadi yang terbaik, cumlaude di Fakultas Peternakan Unhas.

Beberapa bulan lalu, kita sempat bertegur sapa lagi. Kali ini lewat line. Saling menyapa dan mengenang perjuangan dulu. Terakhir kudengar kau ingin melanjutkan pendidikan S2 dengan jalur beasiswa. Saya kemudian menjadi orang yang paling setuju dengan keputusan itu. Meminta untuk kita berdua saling mendoakan masa depan masing-masing.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved