Tak Hanya Hitam Putih, Inilah 7 Program TV yang Pernah Dihukum KPI, No 5 Mengejutkan
Baru-baru ini Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menegur acara talkshow Hitam Putih.
TRIBUNSUMSEL.COM-Baru-baru ini Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menegur acara talkshow Hitam Putih.
Hal tersebut dipicu oleh aksi Deddy Corbuzier yang tertangkap kamera merokok ketika acara sedang berlangsung.
Acara Hitam Putih adalah acara yang kesekian kalinya yang menerima teguran KPI.
Berikut ini acara televisi Indonesia yang pernah mendapat teguran dari pihak KPI.
1. Rumpi No secret
Acara yang di pandu oleh Feni Rose ini pernah kena semprit KPI hingga dihentikan sementara selama 5 hari pada 7-11 September 2015.
KPI menyebut terjadi pelanggaran pada tayangan 4 Agustus 2015 atas tayangan yang mewawancarai Riana Rara Kalsum mengenai perseteruan antara dirinya dengan Zulfikar.
KPI Pusat menilai muatan permasalahan kehidupan pribadi (privasi) seseorang tidak boleh disiarkan karena dapat mendorong berbagai pihak yang terlibat dalam konflik
untuk mengungkapkan aib masing-masing.
2. Dahsyat
Acara musik yang satu ini memang meiliki penonton yang tidak sedikit
Pada 17 Maret 2016,
KPI menegur program musik pagi ini karena salah satu bintang tamunya, Zaskia Gotik, merendahkan lambang negara Pancasila.
Lambang ke-5 Pancasila oleh Zaskia disebut bebek nungging.
atas kejadian tersebut sazkia pun memnita maaf atas kesalahannya tersebut dan di jadikan sebagai duta pancasila
3. Rumah Mama Amy
Acara yang di bawakan keluarga raffi ahmad ini juga pernah jadi korban teguran KPI.
Acara ini bahkan diperingatkan sebanyak tiga kali. Pada tayangan 1 Desember 2016, terdapat adegan yang memperlihatkan pakaian dalam salah satu bintang tamu, Luna Maya.
Ada pula muatan interaksi dengan Suti (makhluk supranatural yang tidak terlihat) untuk meramal Indra Herlambang pada 7 Desember 2016.
Serta pada 20 September 2016 ada muatan cium bibir antara Aming dengan istrinya Evelyn.
4. Inbox
Kerap menampilkan sensasi, acara musik Inbox pun sempat mendapat teguran dari KPI.
Salah satu sensasinya adalah saat tiga orang penari pria yang membuka pakaiannya nampak menggunakan pakaian dalam wanita sejenis kemben yang dikenakan dan dapat dilihat masyarakat.
Selain itu, KPI juga menegur Inbox karena kerap mempertontonkan para selebritis pria yang menggunakan pakaian layaknya seorang wanita.
Menurut KPI, hal itu dapat membawa pengaruh buruk terhadap penonton terutama anak-anak.
5.Pesbuker
Siapa yang tidak tahu Acara yang dipandu oleh Raffi Ahmad, ayu ting-tng hinga Jessica Iskandar ini juga sempat ditegur KPI karena mengeluarkan kata hujatan yang kasar, tak sepatutnya didengar oleh masyarakat.
Karenanya, KPI menilai kata-kata kasar yang diucapkan oleh salah satu bintang tamu di Pesbukers tersebut tak dapat ditayangkan.
Seharusnya, sanksi dari perbuatan tersebut bakal berbuah kepada penghentian sementara. Namun KPI hanya memberikan peringatan tertulis saja
6. Sinetron Anak Jalanan
Sinetron "Anak Jalanan" yang dibintangi Steven William dan Natasha Wilona ini memang sedang digandrungi remaja Indonesia.
Mengangkat tema geng motor, "Anak Jalanan" tak jarang menampilkan adegan berkelahi dan balapan.
Terkait ini KPI memberi teguran "Anak Jalanan" sebagai bentuk pengawasan terhadap adegan berbahaya yang dianggap tidak sesuai pasal perlindungan remaja.
7. Sinetron Siapa Takut Jatuh Cinta
lagi-lagi sinetrn yang di bawakan natasha wilona mendapat tegura oleh KPI, pasalnya Berdasarkan aduan masyarakat, pemantauan dan hasil analisis, KPI Pusat telah menemukan pelanggaran pada Program Siaran "Siapa Takut Jatuh Cinta" yang ditayangkan oleh stasiun SCTV pada tanggal 27 November 2017 mulai pukul 18.00 WIB," tulis KPI pada laman kpi.go.id.
Siapa Takut Jatuh Cinta juga dianggap melanggar Standar Program Siaran (SPS) KPI Tahun 2012 Pasal 9 Ayat (2), Pasal 15 Ayat (1), Pasal 18 huruf k, dan Pasal 37 Ayat (4) huruf f.
"Program siaran tersebut menayangkan adegan seorang pria berjaket biru seakan sedang mencium bibir wanita berpakaian hijau. KPI Pusat menilai muatan tersebut tidak layak ditampilkan, terutama pada khalayak remaja," tulis KPI.
