Arung Jeram Pagaralam Bikin Turis Mancanegara Ketagihan

PAGARALAM, TRIBUNSUMSEL. COM - Kota Pagaralam menjadi salah satu tujuan wisata di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel). Keindahan alam dan keragaman objek wisata menjadikan daerah ini pilihan utama wisatawan.

Selain mendaki puncak Gunung Api Dempo (GAD), pemandangan kebun teh Gunung Gare dan Curup Mangkok, wisatawan juga bisa mencoba rafting alias arung jeram yang saat ini cukup diminati.

Salah satu komunitas rafting yang bisa menjadi pilihan adalah Pagaralam Rafting. Komunitas ini sudah cukup berpengalaman dan telah melayani ribuan wisatawan yang datang ke Pagaralam.

Ketua Pagaralam Rafting, Heri mengatakan, potensi wisata air memang sangat bagus di Kota Pagaralam dengan banyaknya sungai. Arus sungai di Pagaralam juga memiliki banyak great dari 1 sampai graet 4.

"Memang di Pagaralam banyak para pecinta wisata air, arung jeram. Untuk itu kita buat komunitas ini awalnya hanya untuk menyalurkan hobi kita saja. Namun melihat potensi alam dan sungai di Pagaralam kita melirik wisata air ini dijadikan bisnis," ujar Heri saat ditemui, Rabu (6/12/2017).

Bahkan sejak dimasukan ke sejumlah paket wisata di Pagaralam, komunitas ini sudah melayani tamu ribuan orang. Bukan dari dalam negeri saja, banyak juga dari luar negeri.

"Wisatawan mancanegara juga banyak yang sudah main Arung Jeram di Kota Pagaralam. Bahkan setiap tahun ada saja turis yang minta kita 'ngarung' bersama," katanya.

Sementara Sekjen Forum Pecinta Alam (FORPA) Besemah, Arindi mengatakan, pihaknya juga telah melakukan survei ke sejumlah sungai kecil untuk dijadikan kawasan wisata air Arung Jeram bagi para pemula dan hanya untuk bermain air.

"Kita sudah melakukan pencarian sungai kecil yang arusnya tidak terlalu deras untuk dijadikan lokasi Arum Jeram bagi para wisatawan pemula dan hanya ingin mencoba main Arum Jeram," katanya.

Dijelaskan, saat ini tersedia dua pilihan trip rafting, yakni Sungai Manna dan Sungai Lematang Indah dengan biaya Rp 350 ribu per orang (minimal 8 orang.

Pengarungan Sungai Manna (Tanjung Sakti) dimulai dari Desa Tanjung Sakti. Desa kecil yang asri dengan ciri khas budaya dan rumah panggung, berpenduduk mayoritas petani kopi, start point di jembatan Simpur yang berjarak sekitar 90 menit dari kota Pagaralam.

Desa Tanjung Sakti memiliki gereja tua yang bernilai sejarah, juga terdapat sisa mortir zaman kolonial yang gagal meledak dan telah dijadikan monument.

Di lokasi ini juga banyak dijumpai jembatan gantung. Selain itu, menuju start point, melewati pasar kecil yang sering dijumpai penjual sayuran unik diantaranya umbut rotan, juga banyak penjual ikan pelus, ikan cengkak, ikan semah.

Sedangkan pengarungan Sungai Lematang dimulai dari Desa Pelangkenidai yang berjarak sekitar 20 menit dari kota Pagaralam. Desa ini masih alami dan banyak terdapat rumah-rumah tradisonal besemah.

Tamu akan diajak berjalan kaki sekitar 10-15 menit ke lokasi start point, melewati perkebunan kopi penduduk, persawahan yang hijau. Suara gemuruh air sudah terdengar dari lokasi perkebunan siap menyambut setiap tamu yang tiba. Selama pengarungan berlangsung, pengunjung akan disuguhi pemandangan indah dan alami.