Kejam, Keluarga ini Difitnah Telah Lakukan Hal Tercela ini, Sampai Ketakutan Setengah Mati

Fitnah lebih kejam dari pembunuhan. Pepatah itu sepertinya bukanlah isapan jempol belaka.

Editor: M. Syah Beni
Tribunsumsel/ Slamet Teguh Rahayu
Keluarga korban yang merasa difitnah 

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Slamet Teguh Rahayu

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Fitnah lebih kejam dari pembunuhan.

Pepatah itu sepertinya bukanlah isapan jempol belaka. 

Karena fitnah sesorang bisa mengalami hal yang tak diinginkan.

Misalnya saja kasus persekusi pasangan di Tangeran beberapa waktu lalu.

Karena fitnah oknum warga, pasangan tersebut sampai diarak bahkan ditelanjangi.

Mereka dituduh telah melakukan perbuatan asusila di dalam kamar kontrakan.

Akhirnya kasus tersebut menjadi perhatian polisi.

Pelaku persekusi ditangkap.

Baca: Mengejutkan ! 5 Fakta Video Heboh Pasangan Ditelanjangi dan Diarak Warga, Padahal Tidak Mesum!

Nah, kali ini peristiwa nyaris serupa terjadi di Palembang.

Untungnya tak sampai warga bertindak.

Meski demikian korban fitnah menjadi was-was.

Takut keluarganya mendapatkan perlakuan tidak baik dari warga.

Kamali (45), warga Jalan KKN Kecamatan Kertapati ini‎ melaporkan tetangganya sendiri yang bernama Jasmani (47).

Dia sakit hati karena difitnah sudah menyetubuhi anak kandungnya sendiri.

Bukan hanya mencemarkan nama baik Kamali saja.

Bahkan Jasmanipun tega mencemarkan nama baik anak lelakinya Karnadi (21), dengan tuduhan telah meniduri adik kandungnya.

Merasa nama baiknya telah rusak di kalangan masyarakat, membuat Kamali akhirnya melapor ke Mapolresta Palembang, Rabu (29/11/2017).

Kamali menyebutkan, selintingan kabar yang menyakitkan hatinya itu didengarnya pada hari minggu (26/11) sore yang lalu.‎

Saat itu putrinya mendapatkan kabar jika telah terjadi peristiwa tersebut di keluarganya.

"Putri saya mendengar, kalau dia diisukan telah bersetubuh dengan saya dan kakakknya. Sumpah pak, kami sekeluarga sakit hati atas tuduhan tersebut," katanya saat membuat laporan di SPKT Polresta Palembang.

Bukan hanya harus menanggung malu.

Kamalipun mengaku, keluarganya harus ketakutan karena diancam akan diusir oleh warga kampung tempatnya tinggal.

"Kabar ini cepat sekali pak menyebar luas.‎ Kami sangat malu pak. Tidak mungkin kami melakukan hal seperti itu. Kami harap kasus ini dapat diproses," jelasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved