Astaga, Usai Hujan Semalaman, Siswa dan Guru Syok Ada ini di Laci Meja Siswa

Sekolah adalah lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa atau murid di bawah pengawasan guru.

Editor: M. Syah Beni
Ilustrasi
Laci Kelas 

TRIBUNSUMSEL.COM, BANYUASIN- Sekolah adalah lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa/murid di bawah pengawasan guru.

Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib.

Dalam sistem ini, siswa kemajuan melalui serangkaian sekolah. 

Nama-nama untuk sekolah-sekolah ini bervariasi menurut negara tetapi umumnya termasuk sekolah dasar untuk anak-anak muda dan sekolah menengah untuk remaja yang telah menyelesaikan pendidikan dasar.

Selain sekolah-sekolah inti, siswa di negara tertentu juga mungkin memiliki akses dan mengikuti sekolah-sekolah baik sebelum dan sesudah pendidikan dasar dan menengah. 

Di Indonesia sekolah masih banyak permasalahan di sana-sini.

Baik dari infrastruktur maupun sekolah yang kekurangan guru.

Seperti sekolah berikut ini

Ilustrasi
Ilustrasi ()

Jika hujan deras sekolah SDN 22 Kenten Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan selalu kebanjiran dan siswa nyaris tidak bisa sekolah.

Tidak hanya itu, air masuk dalam ruang kelas saat siswa sedang belajar.

Hal ini dituturkan, Romla, salah satu guru di SDN 22 Talang Kelapa saat dijumpai Tribun Sumsel, menurutnya sudah memasuki musim hujan seperti sekarang ini sangat dikhawatirkan para guru dan orang tua siswa.

c
c ()

Pasalnya, saat hujan deras seharian sekolah diperbatasan dengan Kota Palembang ini sering kebanjiran.

Total ada 6 lokal kelas yang ikut banjir dan siswa kadang kala terpaksa diliburkan jika air sudah sebatas lutut.

" Saat musim hujan seperti sekarang, kami selalu cemas sekolah ikut tenggelam dan siswa tidak bisa sekolah. Kasihan anak-anak harus diliburkan terus nanti ketinggalan belajar, " ceritanya pada Tribun Sumsel.

Untuk menyiasati siswa agar tetap sekolah dan bisa belajar di kelas, biasanya usai hujan deras semalaman, siswa tetap datang ke sekolah sembari menunggu air surut dan barulah boleh belajar di kelas.

" Itupun siswa harus memakai sepatu boot jika air setinggi betis. Jika sudah sebatas lutut terpaksa kita liburkan," jelasnya.

SDN 22 Talang Kelapa
SDN 22 Talang Kelapa (Tribunsumsel.com/ Defri Irawan)

Okta, guru SDN 22 lain menambahkan, tidak hanya kebanjiran yang membuat cemas siswa dan guru, tetapi saat air masuk ke dalam kelas sering ada ular masuk ke dalam ruang kelas.

" Pernah habis hujan semalaman, paginya kelas banjir dan saat siswa mau belajar ada ular di dalam lemari meja siswa, untunglah cepat ketahuan," bebernya.

Baru-baru ini lanjut dia setelah hujan deras pernah ada ular masuk ke dalam ruang guru setelah hujan deras semalaman mengguyur Banyuasin.

" Hujan tiga hari lalu ada ular Kobra masuk ke ruang guru gara-gara banjir. Makanya kita cukup was-was," ujarnya.

Kobra
Kobra (Kolase Tribunsumsel.com)

Pantauan Tribun Sumsel, keberadaan sekolah persis berada ditepi rawa, saat hujan deras air rawa kerap meluap sedangkan sekolah bukan bangunan panggung sehingga air ikut membanjiri sekolah tersebut.

Total ada 6 lokal kelas ikut tenggelam jika hujan deras seharian.

Jika air sebatas lutut siswa tidak bisa belajar dan sekolah terpaksa meliburkan siswa hingga air menyurut.

SDN 22 Talang Kelapa
SDN 22 Talang Kelapa (Tribunsumsel.com/ Defri Irawan)

Sekolah ini sudah kebanjiran cukup lama, setidaknya sudah 6 kali berganti kepala sekolah, namun belum ada solusi dari Disdikporapar Banyuasin agar siswa SDN 22 bisa tenang menuntut ilmu di sekolah.

Andri (10), siswa SDN 22, menurutnya, siswa sangat takut banyak ular berkeliaran saat sekolah kebanjiran. " Saat hujan deras kami tidak bisa sekolah pak, tidak bisa belajar, lagipula banyak ular," ucapnya.

Terkait masalah ini, Kepala Sekolah SDN 22 Talang Kelapa, Anita Muchtar, Spd MM membenarkan selama ini pihaknya selalu was-was saat memasuki musim hujan karena sekolah ikut kebanjiran.

SDN 22 Talang Kelapa
SDN 22 Talang Kelapa (Tribunsumsel.com/ Defri Irawan)

" Kami sudah mengusulkan agar ada pembangunan supaya air tidak masuk lagi ke dalam kelas. Tinggal menunggu saja, mudah-mudahan dalam waktu dekat sekolah ini akan ditinggikan agar tidak kebanjiran lagi. Kasihan anak-anak, tidak bisa sekolah gara-gara sekolah tenggelam," pungkasnya. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved