Dapat Anak Perempuan, Pasangan Ini Mengaborsinya, Saat Diaborsi Malah Menyesal, Ternyata
Secara tradisional, masyarakat China memberi nilai lebih tinggi pada anak laki-laki daripada anak perempuan.
Penulis: Kharisma Tri Saputra | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM - Secara tradisional, masyarakat China memberi nilai lebih tinggi pada anak laki-laki daripada anak perempuan.
Dan sementara kebijakan satu anak tidak terlalu ketat lagi sekarang.
Orang tua ternyata masih memilih jenis kelamin bayi mereka yang belum lahir.
Hal ini menyebabkan pemerintah benar-benar melarang dokter mengekspos jenis kelamin janin.
Menurut Chinapress, dilansir dari worldofbuzz, pasangan Cina dari Zhejiang ini mencoba menemukan jenis kelamin bayi mereka yang belum lahir.

Namun malah menyebabkan konsekuensi yang merugikan.
Pasangan yang sudah memiliki dua anak perempuan itu sangat menginginkan seorang anak laki-laki.
Dan saat istri tersebut hamil, mereka sangat senang.
Namun, untuk memastikan bahwa mereka benar-benar mendapat anak laki-laki saat ini.
Mereka memutuskan untuk pergi ke klinik ilegal.
Dan meminta "dokter" di sana untuk memeriksa jenis kelamin anak mereka.
Setelah bertanya-tanya, seorang teman merekomendasikan sebuah klinik.
Dan bahkan mengatakan bahwa mereka memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun.
Bersama dengan rekam jejak yang terbukti.

Pasangan tersebut pergi ke klinik dan mengatakan bahwa dokter tersebut memiliki mesin ultrasound.
Yang terlihat dan bekerja persis seperti yang ada di rumah sakit.
Setelah memeriksanya, dokter tersebut memastikan bahwa itu adalah seorang wanita.
Dan pasangan yang kecewa memutuskan untuk melakukan aborsi.
Mereka membayar 500 yuan (sekitar Rp 1 juta) dan dokter mengatakan kepada mereka.
Bahwa dia 100 persen yakin janin itu adalah seorang perempuan.

Pada saat itu, sang istri hamil empat bulan.
Ketika mereka menemukan klinik ilegal lain untuk prosedur aborsi dan memutuskan untuk melanjutkannya.
Sayangnya, saat mereka mengeluarkan janin yang mati,
Keadaan menjadi mengeikan, Ternyata janin tersebut adalah laki-laki!
Oh tidak!

Itu semua bukan karena setelah aborsi, pasangan itu hancur saat mengetahui bahwa itu metode yang tidak benar.
Sang istri menderita kerusakan organ dan dia tidak bisa lagi hamil lagi.
Marah karena mereka ditipu oleh klinik pertama, mereka pergi ke sana untuk protes kepada staf itu.

Tapi ketika melihat pasangan itu datang, staf dengan cepat lari melalui pintu belakang.
Karena tidak punya pilihan, mereka memutuskan untuk melaporkan kejadian ini ke polisi.
Yang saat ini sedang menyelidiki kasus tersebut.
Ingat people, jangan percaya klinik yang beroperasi secara ilegal!