Menapa Pilar LRT Ini Bentuknya Tidak "Seimbang"? Ternyata Ini Jawabannya
Bagi masyarakat yang belum paham, tentu bertanya-tanya mengapa bentuk dua pilar LRT tersebut seperti itu?
Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Hartati
Laporan Wartawan TribunSumsel.com, Agung Dwipayana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Masyarakat kota Palembang tentu tidak heran lagi melihat pemandangan berupa proyek pembangunan kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT).
Setiap melewati jalan protokol di kota pempek, sudah pasti dapat melihat tiang-tiang atau pilar penyangga jalur kereta ringan tersebut berdiri kokoh.
Dan saat ini, hampir semua tiang tersebut tersambung oleh box girder atau balok beton.
Namun jika melewati Jalan Demang Lebar Daun, ada pemandangan sedikit berbeda, di mana terdapat dua pilar LRT di zona 3 yang bentuknya berbeda dengan ratusan pilar lainnya.
Jika sebagian besar pilar dibentuk menyerupai huruf "T", namun dua pilar ini berbeda, di mana pucuk pilar menyatu dengan salah satu ujung kepala pilar.
Bagi masyarakat yang belum paham, tentu bertanya-tanya mengapa bentuk dua pilar LRT tersebut seperti itu?
Apa tidak takut roboh ketika kereta melintas karena pilar tidak menyangga kepala pilar dengan seimbang?
Mungkin seperti itulah kira-kira pertanyaan yang terbersit di pikiran.
Menurut Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek LRT Palembang, Suranto, dipilihnya bentuk pilar seperti itu karena beberapa faktor demi menunjang keselamatan.
"Itu pier head model Kantilever, Mas. Karena tiang atau pier-nya tidak terletak di as jalur LRT," terangnya kepada TribunSumsel.com, Selasa (3/10/2017).
"Kalau (pilar) dibuat portal, tidak efisien," imbuhnya.
Jika diperhatikan, topografi atau permukaan tanah di zona 3 LRT Jalan Demang Lebar Daun tidak rata.
Permukaan ruas jalur dari arah Simpang Polda menuju Bukit Besar dan arah sebaliknya juga berbeda.
Suranto menuturkan, setelah melakukan berbagai perhitungan dan demi keselamatan perjalanan, dibuatlah dua pilar yang berbeda dengan kebanyakan pilar LRT tersebut.
"Hitungannya dapat model (pier head) Kantilever dan untuk menanggung beban diperoleh dimensi seperti itu. Pier head-nya harus lebih tinggi agar gaya dan momen inersia yang ditopang besar. Dan secara hitungan aman," tegasnya.
Bagaimana, tidak penasaran lagi kan dengan bentuk dua pilar LRT seperti itu?