Ini Dia 7 Tradisi yang Kerap Dibilang Musyrik Saat Malam Satu Suro
Tahun Baru Hijriah 1439 H akan jatuh pada Kamis, 21 September 2017. Bagi umat Islam ini adalah hari yang penting karena menandai peristiwa dalam seja
Setiap tahunnya ketika satu suro sekawanan kerbau (kebo) yang dipercaya keramat, yaitu Kebo Bule Kyai Slamet diarak ke jalan.
Kerbau ini termasuk pusaka penting milik keraton Solo yang merupakan hewan kesayangan Paku Buwono II.
Kirab itu sendiri berlangsung tengah malam, biasanya tepat tengah malam, tergantung “kemauan” dari kebo Kyai Slamet.
Saat kirab itu, orang-orang berjalan mengikuti kirab, saling berebut dan berusaha menyentuh tubuh kerbau.
Orang-orang juga berusaha mengambil kotoran kerbau.
Bagi mereka berebut kotoran tersebut itu sebagai tradisi ngalap berkah atau mencari berkah.
5. Ngumbah Keris

Ngumbah Keris adalah tradisi membersihkan keris pusaka bagi orang yang memilikinya.
Dalam tradisi masyarakat Jawa, ritual ini menjadi sesuatu kegiatan spiritual yang cukup sakral dan dilakukan hanya waktu tertentu, misalnya malam satu suro.
6. Lek-lekan (tidak tidur semalam suntuk)

Lek–lekan adalah tradisi yang biasanya dilakukan oleh warga di kampung.
Biasanya ada yang sekadar berkumpul dan tidak tidur semalam suntuk di pos ronda atau hanya mengobrol di depan rumah atau makan-makan di gang.
7. Tirakatan

Ritual Tirakatan maknanya adalah berusaha mencari jalan agar dekat dengan Sang Pencipta.
Selain malam satu suro, tirakatan juga biasanya dilakukan pada acara Agustusan.
Banyak cara mendekatkan diri pada Tuhan, tapi beberapa kebudayaan melakukannya dengan cara yang berbeda-beda. (TribunStyle.com/Rifan Aditya)