Mayat Wanita Ini Dipenuhi Lintah, Mata Terbelalak dan Lidahnya Menjulur, Suaminya Cerita Begini

Mayat Wanita Ini Dipenuhi Lintah, Mata Terbelalak dan Lidahnya Menjulur, Suaminya Cerita Begini

TRIBUNSUMSEL.COM-Jamilah (Bukan nama sebenarnya) adalah istri dari Pak Husin (Bukan nama sebenarnya) yang cantik jelita, mereka sudah dikaruniai beberapa anak.

Walaupun sudah memiliki anak, istri Husin yang mempunyai bentuk tubuh yang menarik dan pintar berdandan ini ternyata suka berbuat curang.

jenazah
jenazah 

Ia ternyata sering memperoleh uang dari hasil berjualan kecil-kecilan, yaitu menjual beras selundupan dari negeri Gajah Putih, Thailand.

Ini dilakukannya untuk membantu suaminya yang hanya seorang petani.

Saat itu aktifitas penyelundupan beras tidak dikawal oleh pemerintah seperti saat ini.

Sehingga beberapa wanita ramai-ramai ikut berjualan beras selundupan dari Thailand.

Husin, suami Jamilah yang telah berumur 50 tahun pun merestui pekerjaan istrinya.

Husin juga terlihat tak selincah istrinya, ia berjiwa lembut serta menurut apa saja kata istrinya tanpa ada banyak bantahan.

Namun, makin lama fungsi Husin sebagai kepala keluarga semakin hilang, dan tergantikan perannya oleh Jamilah istrinya.

Jamilah mulai disibukkan dengan pekerjaannya.

Ia keluar masuk rumah dan terkadang pulang sampai larut malam.

Bahkan juga pernah tidak pulang untuk satu atau dua hari.

Namun hal itu tidak dipermasalahkan oleh Husin.

Husin yakin apa yang dikerjakan Jamilah itu hanyalah untuk mencari uang demi memenuhi kebutuhan keluarga.

Banyak warga kampungnya yang ikut menjual beras selundupan Thailand tersebut.

Namun hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga saja.

Berbeda dengan Jamilah, ia sampai bisa membeli gelang serta kalung emas yang banyak seperti yang melekat pada tubuhnya.

Orang-orang pun mulai ramai membicarakan kesuksesan Jamilah.

Hingga banyak yang ingin tahu bagaimana cara ia berbisnis sehingga bisa berhasil dan bisa membeli banyak perhiasan.

Sejak saat itu banyak yang ingin tahu gerak-gerik Jamilah dalam bekerja, yang hal ini tanpa diketahui oleh Jamilah sama sekali.

Awal mula rahasia Jamila terbongkar saat pihak imigran Thailand melakukan kontrol terhadap sembako.

Beberapa orang tertangkap karena mencoba memasukan beras selundupan asal Thailand, termasuk yang ditangkap itu Jamilah.

Tapi sesudah beberapa jam, Jamilah justru dilepaskan oleh pihak imigran Thailand dengan muka senyum beserta beras selundupannya yang juga berhasil dibawa ke Malaysia.

Sedangkan orang lain yang tertangkap dengan terpaksa harus membayar denda yang begitu besar, dan beras yang mereka selundupkan pun disita petugas.

Sikap tak senang ditunjukkan oleh para penyelundup lain.

Mereka bertanya-tanya kenapa Jamilah bisa lepas sedangkan mereka mengalami nasib yang sebaliknya.

Suatu hari baru mereka mengetahui rupanya Jamilah sudah memberi suap dengan Pegawai Bea Cukai Thailand, yaitu Jamilah rela tidur dengan pegawai tersebut.

 Perbuatan itu bukanlah sekali dua kali.

Bahkan juuga sudah sering terjadi setiap saat agar bisa lolos dari tahanan Bea Cukai Thailand di perbatasan.

Selang beberapa hari tersiar kabar bahwa Jamilah juga punya bisnis sambilan saat berada di Thailand.

Ternyata Jamilah menjual dirinya sebagai pemuas bir4hi pria Thailand.

Jadi wajar jika Jamilah bisa mendapatkan uang yang banyak dan membeli emas yang banyak.

Cerita tentang Jamilah ini akhirnya sampai juga ke warga di sekitar rumahnya.

Hingga orang tak heran dengan kemewahan yang dimiliki Jamilah.

Warga kampung pun mulai jijik terhadap Jamilah karena melakukan perbuatan yang keji tersebut demi semua kemewahan dunia.

Husin sang suami juga sudah diberitahu tentang sifat Jamilah, tapi ia awalnya tak yakin dengan kabar tersebut.

Husin hanya bisa berserah diri pada Allah.

Untuk membultikan istrinya selingkuh, ia bahkan tak mempunyai cukup bukti dan tidak melihat dengan mata kepalanya sendiri.

Selang satu tahun kemudian, Jamilah dikabarkan terserang sakit kepala dan demam.

Semakin hari sakitnya semakin parah hingga hingga mendekati ajalnya.

Pada saat sakaratul maut, ia bahkan menggonggong seperti anjing lebih kurang sepuluh kali sebelum meninggal dunia.

Jamilah meninggal dalam kondisi yang mengerikan, matanya terbelalak dan lidahnya menjulur keluar.

Tubuh Jamilah juga mengeluarkan bau tak sedap, seperti bangkai. padahal baru beberapa jam ia meninggal.

Sanak keluarga yang menyaksikan pun ikut merasa aneh atas perilaku Jamilah yang menggonggong seperti anjing sebelum kematiannya.

Saat dikafankan, liang lahat untuk Jamilah pun diukur dan digali, hingga tibalah waktu untuk Jamilah dimakamkan.

Saat jenazah Jamilah dimasukkan ke liang lahat, mendadak ukuran lubang kuburan dikabarkan mengecil.

Dan mayat Jamilah tak muat masuk ke dalam lubang tersebut.

Padahal awalnya sudah diukur hingga pas.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved