Alexis Sanchez Dilarang Pacaran Alasannya Mandul di Lapangan tapi Malah Produktif di Atas Ranjang
Dilansir The Sun, memang semenjak akhir musim terakhir Alexis menunjukkan perfoma yang tumpul kebawah.
Dia antara lain bersitegang dengan Laurent Koscielny dalam sesi latihan. Kejadian itu yang kabarnya membuat Sanchez disetrap tidak masuk tim saat Arsenal kalah 1-3 dari Liverpool (4/3/2017).
Kontrak Sanchez di Arsenal akan habis pada 30 Juni 2018. Melihat perkembangannya, Tim Meriam London tampaknya mulai menyerah pada kondisi mereka harus menjual Sanchez pada musim panas mendatang.
Itu adalah kesempatan satu-satunya mengingat pada Januari 2018 Sanchez sudah bisa bernegosiasi dengan calon klub baru untuk kemudian pindah secara gratis enam bulan kemudian.
Harga Realistis
Pekan ini beredar kabar bahwa Arsenal sudah mematok harga. Sanchez bakal dilepas dengan nilai transfer 50 juta pound atau sekitar 829 miliar rupiah.
Sebuah angka yang segera terasa wah.
Arsenal bisa dibilang masih untung karena mereka membeli Sanchez dari Barcelona pada musim panas 2014 dengan harga 36,13 juta pound.
Tapi, dilihat di sisi lain, harga 50 juta pound sebetulnya adalah sebuah aksi penjualan rugi dari Arsenal.
The Gunners sebenarnya adalah tim yang bisa membuat Sanchez mencapai puncak penampilan.
Selama tiga musim di Emirates, pemain yang dengan golnya ke gawang Venezuela menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa Cile (37 gol) ini mencetak 64 gol dalam 132 penampilan.
Rasio yang jauh lebih tinggi daripada yang pernah diraih Sanchez di klub-klub sebelumnya.
Selama tiga musim, Arsenal berhasil meningkatkan market value Sanchez ke angka 55,5 juta pound.
Pada 2014, The Gunners harus membayar satu setengah kali lipat dari nilai pasar Sanchez, yang saat itu hanya 25,5 juta pound.
Sepanjang kariernya, Sanchez tidak pernah mengalami dijual dengan harga di bawah market value-nya saat itu.
Teorinya, Arsenal seharusnya menjual Sanchez juga di angka satu setengah kali lipat dari market value-nya sekarang, yaitu sekitar 82,5 juta pound.