Kaya Mendadak dan Hidup Mewah, Mahasiswi Ini Harus Kecele dan Bersembunyi Saat Tahu Fakta Aslinya
Selama 73 hari terakhir, gadis ini menghabiskan dana bantuan keuangan senilai 1 juta dollar atau setara 13 miliar rupiah.
TRIBUNSUMSEL.COM - Siapapun pasti gembira jika tiba-tiba mendapat kiriman uang dengan jumlah berlimpah.
Apalagi jika masih muda, pasti akan langsung tergoda untuk membelikan berbagai macam barang dengan uang itu.
Namun apa jadinya jika uang itu sebenarnya bukanlah milik kita?
Nasib serupa dialami oleh seorang gadis asal Afrika Selatan ini.
Selama 73 hari terakhir, gadis ini menghabiskan dana bantuan keuangan senilai 1 juta dollar atau setara 13 miliar rupiah.

Seperti yang Tribun Style lansir dari NTD TV, uang tersebut ia habiskan untuk membeli pakaian mewah, mengadakan pesta, pergi ke konser, dan memberikan banyak hadiah mahal untuk teman-temannya.
Mahasiswi bernama Sibongile Mani (27) tidak menghubungi pihak kampusnya tentang kiriman dana mencurigakan yang diterimanya.
Ia mengaggap uang itu adalah hadiah dan langsung menggunakannya.
Biasanya, ia mendapatkan dana bantuan sebesar 108 dollar per bulan (1,5 juta).

Namun, pihak kampus melakukan kesalahan sehingga menambahkan empat nol lagi saat mentransfer dana, New York Post melaporkan.
Sibongile Mani dan 18 ribu mahasiswa lain, menerima dana beasiswa Universitas Walter Sisulu, di Mthatha, Afrika Selatan.
Uang itu seharusnya digunakan untuk biaya hidup sehari-hari dan membeli buku-buku.
Teman-teman kampusnya berkata, "Mani mendadak glamour dengan pakaian dan perhiasan mahal. Kami pikir ia pasti menang lotre."
Namun kemudian, tanda terima dari sebuah toko yang mengungkapkan sisa uang di rekening banknya bocor secara online.

Sejak jumlah dana dalam rekening yang tercetak jelas, struk pembelanjaan itu pun menjadi viral.
Melihat hal tersebut, wakil sekretaris cabang Samkelo Mqhayi membuat laporan pada National Students’ Financial Aids Scheme (NSFAS).
Setelah diinvestigasi, terungkap bahwa ada kesalahan dalam jumlah pengiriman dana yang masuk ke rekening Sibongile Mani.

Dalam 2 setengah bulan, Mani sudah menghabiskan uang 65 ribu dollars (867 juta rupiah).
Perusahaan pemberi beasiswa kemudian mengajukan tuntutan pada Mani, berkata bahwa uang itu bukanlah miliknya dan Mani harus mengembalikan semua uang yang bukan haknya itu.
Karena kasusnya itu, Mani menghilang dan bersembunyi, meski ia masih terlihat aktif di media sosial.

Mani kebingungan bagaimana cara mengembalikan uang itu karena ia sendiri masih mahasiswa dan tidak punya pekerjaan.(TribunStyle.com, Tiara Shelavie)
Siapa Sangka Rumahnya di Desa Ditawar Rp 1,5 Triliun, Jadi Kaya Mendadak
TRIBUNSUMSEL.COM -- Kendati zaman sudah modern, kehidupan pedesaan tentunya tidaklah sama.
Bentuk rumah masih banyak yang sederhana dan sangat tua.
Namun siapa sangka, rumah tua di pedesaan ternyata .
memiliki harga jual yang sangat tinggi hingga mengalahkan rumah di perkotaan.
Hal inilah yang terjadi ketika seorang pria kaya membeli sebuah rumah tua yang bentuknya saja akan roboh.
Dilansir dari perfecto.guru, rumah tua yang sudah usang dihuni .
oleh seorang pemilik rumah hidup dalam ekonomi yang sulit.
Kondisinya mereka hampir tidak memiliki apa-apa selain rumah ini.

Namun, dalam waktu malam, harga rumahnya melambung sangat amat tinggi.
dihargai sekitar 1.564.640.000.000 (satu setengah triliun lebih).
Pemilik rumah tua ini bermarga Yang,Yang sangat miskin.
putra nya yang sekarang sudah berumur 28 tahun tidak memiliki istri karena saking miskinnya.
Yang melewati hari-hari tuanya di rumah tua ini, sampai akhirnya desa ini hendak dibongkar dan direlokasi.
Ia baru bahwa rumahnya memiliki sejarah dari 400 tahun yang lalu.
Bahkan rumah ini dibangun dengan menggunakan kayu emas.
Bangunan dengan kayu emas ini hanyalah sisa satu-satunya di Tiongkok.
Kayu emas adalah salah satu jenis kayu yang sangat mahal, bahkan kata parah ahli.

permintaannya sangatlah besar.
Bangunan yang dibangun dengan kayu emas murni sekarang sudah tidak lagi ditemukan.
Karena rumah Yang ini hanya satu-satunya, maka harganya menjadi terlampau mahal.
Yang awalnya tidak pernah memperhatikan hal ini, hingga akhirnya ahli budaya datang dan melihat.
mereka kaget bukan main.
Para ahli memperkirakan bahwa harga dari rumah ini adalah sekitar 1.564.640.000.000 (satu setengah triliun lebih).
Dalam satu malam, Yang langsung menjadi orang kaya.
Menurut orang-orang tua di daerah terseut, rumah ini dibangun pada tahun 1852.
Pemilik rumah pertama juga bermarga Yang.

Demi mempertahankan kayu pada bangunan yang sudah berumur ratusan tahun ini.
mereka membuat atap kaca untuk menyelesaikan masalah penerangan di rumah tersebut.
Belajar dari kisah Yang, peninggalan zaman dahulu memang memiliki nilai tak terbatas.
Bukan karena bentuknya, tetapi nilai akan sejarah yang ada.
Semoga informasi ini bermanfaat ya !