Jeritan Seorang Ayah, Anaknya Dibakar Hidup-hidup oleh Sahabat Hanya Karena Ini
Selain untuk hidupnya sendiri, orangtua harus juga ikut memikirkan hidup anak-anaknya.
TRIBUNSUMSEL.COM-Menjadi orangtua adalah tugas yang berat.
Selain untuk hidupnya sendiri, orangtua harus juga ikut memikirkan hidup anak-anaknya.
Ibarat kata nih, kebahagiaan anak-anaknya adalah prioritas utamanya.
Bahkan, demi sang anak, orangtua rela mengorbankan apa saja dalam hidupnya.
Termasuk nyawanya sekalipun.
Luar biasa memang.
Sementara itu hati orangtua mana tidak sakit hati ketika anak yang dicintainya disakiti bahkan meninggal dunia.
Seperti yang dirasakan pria ini ketika anak yang dibesarkannya meninggal dengan cara begitu tragis.
Anaknya dibakar hidup-hidup oleh temannya yang juga adalah tetangganya sendiri hanya karena hutang.

Sekujur tubuh anaknya penuh luka bakar.

Selama di rumah sakit anaknya terus merintih kesakitan hingga akhirnya nyawanya pun tidak tertolong.

Rasa sakit pria ini tidak sampai di situ, pelaku yang membakar anaknya ternyata bebas.
Berikut kisah selengkapnya:
Kembalikan Rengga anakku..
Hari itu aku mendengar kabar kalau anakku telah dibakar hidup-hidup oleh Sahabat nya sendiri yang juga tetangga.
Hatiku seorang Bapak sangat hancur ketika melihat keadaan anakku Rengga melepuh seluruh badan hingga terlihat warna kemerahan karena terkelupas.
Bahkan terjadi kerusakan organ dalam yang membuat nya wafat setelah berhari-hari dirawat melawan rasa sakit dan perih yang pasti sangat menusuk.
Tangisan ku tak henti, ingin ku teriak memaki dan membalas nya namun aku terlalu lelah jantungku terasa tak berdetak,
nafasku sesak seakan ada yang mencekik tanpa ampun.
maafkan Bapak nak..
Bapak tidak terlihat tegar didepanmu dan di depan banyak orang.
Hati Bapak terlalu sakit, jiwa bapak terlalu lemah untuk melihat anak yang ku besar kan dengan penuh perjuangan dan ku sayangi dibakar hidup-hidup.
hanya karena hutang pada seorang sahabat yang jahat tega merencanakan pembunuhan dengan ke dua orang lainnya.
yang sengaja membeli Bensin lalu mengguyurkan pada aku terlalu lelah jantungku terasa tak berdetak,
nafasku sesak seakan ada yang mencekik tanpa ampun.
maafkan Bapak nak..
Bapak tidak terlihat tegar didepanmu dan di depan banyak orang.
Hati Bapak terlalu sakit, jiwa bapak terlalu lemah untuk melihat anak yang ku besar kan dengan penuh perjuangan dan ku sayangi dibakar hidup-hidup
hanya karena hutang pada seorang sahabat yang jahat tega merencanakan pembunuhan dengan ke dua orang lainnya yang sengaja membeli Bensin
lalu mengguyurkan pada tubuhmu dan membakar mu.
Taukah kau Anakku, sampai saat ini 7 bulan kepergianmu hatiku masih sangat sangat sangat sakit.
Sidang demi sidang ku ikuti perkembangan nya demi mengetahui apa ganjaran yang tepat bagi para pembunuh anakku.
Penderitaan ini tidak cukup sampai disini nak, tersangka berinisial HF yang melakukan pembakaran dan pembunuhan ini di BEBASKAN!!!
Sungguh tidak adil, disaat dua tersangka lainnya divonis 11 tahun penjara, HF ini di BEBASKAN! Bapak tahu nak, uang masih berkuasa dimata hukum.
Negara ini belum merdeka dan sama sekali tidak merdeka karena masih saja tangisan rakyat dan jeritan kami tidak di dengar.
Ada apa dengan hukum di negeri ini terutama dikota kecil KABUPATEN SUKABUMI ini?
Wahai orangtua dari HF, saya tahu engkau menyayangi putra mu yang telah 2x masuk penjara.
Apakah belum cukup kau manjakan ia?
Tidak rela kah kau membiarkan anakmu mendapat hukuman sampai melakukan segala macam cara demi membebaskan anakmu lagi?
Bayangkan jika anak yang kau sayangi dibakar hidup-hidup apa akan rela melihat tersangka nya di bebaskan?
saya mohon bantu dan berilah keadilan untuk kasus ini.
Jika membakar manusia/membunuh seseorang dapat dibebaskan dengan mudah apa jadinya negeri ini?
Miris ketika seorang nenek mencuri coklat demi bertahan hidup malah dipenjara bertahun-tahun namun ini membakar manusia hidup-hidup malah di bebaskan.
