Bahaya Minum Obat Usai Minum Kopi, Fakta Atau Mitos Ini Penjelasannya Medisnya
Contohnya efedrin dan fenilpropanolamin, dua obat yang berfungsi mengatasi gejala flu dan hidung tersumbat.
TRIBUNSUMSEL.COM - Bagi banyak orang, kopi sudah menjadi menu harian yang tidak pernah dilewatkan bahkan saat sakit sekalipun.
Namun pernahkan Anda bertanya, apakah efek minum kopi setelah kita minum obat?
Umumnya setelah ngopi kita akan merasa segar dan terjaga.
Ini karena kandungan kafein dalam kopi yang merangsang kerja otak dan jantung.
Akan tetapi kafein dalam kopi juga dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat.
Contohnya efedrin dan fenilpropanolamin, dua obat yang berfungsi mengatasi gejala flu dan hidung tersumbat.
Bila Anda minum kopi setelah minum obat ini, detak jantung akan meningkat drastis.
Ini jelas sangat buruk dampaknya bagi jantung.
Hal yang sama akan terjadi seperti pada obat asma, theophylline atau mirip dengan kafein, antidepressan dan obat antipsikotik, kelompok antibiotik kuinolon, dan pil KB.
Bahaya lainnya dari minum kopi setelah minum obat adalah bisa memicu keracunan karena kafein dapat bertahan lebih lama di dalam tubuh.
Itu sebabnya kafein tidak bisa dikonsumsi setelah Anda meminum obat.
Di samping itu, khasiat obat akan lebih lama munculnya (bahkan akan kurang manjur) jika Anda minum kopi setelah minum obat karena kafein mengganggu proses penyerapan obat dalam lambung dan usus halus.
Efek ini terjadi pada beberapa jenis obat, terutama golongan antidepresan, esterogen, serta obat-obat untuk gangguan tiroid dan osteoporosis.
Sebuah penelitian tahun 2008 menunjukkan, penyerapan levothyroxine yang berupakan salah satu obat gangguan tiroid berkurang 55 persen saat diminum bersama kopi.
Demikian juga dengan alendronate, sejenis obat osteoporosis yang penyerapannya juga turun 60 persen.