Jaga Kakek Lumpuh Lima Tahun, Pria Diberi Satu Kartu Atm, Saat Diperiksa Isi Saldonya Ternyata!

Kakek saya memiliki tujuh anak, empat putra dan tiga anak perempuan.saat masih muda merintis usaha dengan membuka pabrik.Hari-harinya diisi dengan

kolase tribun sumsel

TRIBUNSUMSEL.COM -- Seringkali Ada Anak yang tidak mempedulikan orang tuanya.

Padahal dari kecil diasuh dan dididik dengan sangat baik.

Namun ketika dewasa malah mencampakkan orang tuanya.

Seperti kisah satu ini yang dilansir dari Happytify, yang menceritakan bagaimana seorang kakek.

Ditelantarkan anaknya, sedangkan si cucu yang rela mengurus hingga akhir hayat.

Simak kisahnya dibawah ini.

Kakek saya memiliki tujuh anak, empat putra dan tiga anak perempuan.

saat masih muda merintis usaha dengan membuka pabrik.

Hari-harinya diisi dengan bekerja, ayah dan paman coba ingin menemani.

Tapi kakek tidak mau , karena dia masih bisa mengatur pabrik.

Kemudian, kakek coba membagikan pabrik kepada anak-anaknya.

Sekarang di pabrik kakek tidak lagi pernah bekerja.

Orang tua saya yang mendapatkan sejumlah properti terbesar.

jadi kakek saya tinggal bersama kami di rumah kami.

Kakek saya kondisinya sungguh tidak baik, orang tua saya membenci kakek.

dan terkadang tidak membiarkan kakek makan bersama mereka, saya sangat marah, Tapi juga tak berdaya.

Kakek memiliki beberapa gulat, setiap kali ke rumah sakit, sedangkan paman tidak peduli,

Orang tua saya tidak membiarkan saya membeli makanan untuk memasak Kakek untuk dimakan, saya merasa sangat sedih.

Diusia tuanya tidak makan, jadi saya selalu menggunakan uang sendiri untuk makanan yang dimakan kakek.

Kemudian, saya bekerja di kota, dan sering diam-diam memberi uang kepada kakeknya.

biar dia bersikap baik pada diri sendiri, kadang kala saya pulang akan mendengar ibu saya memarahi kenapa Kakek lamanya matinya.

Saya menawarkan diri untuk membawa pulang kakek ke rumah kami, kami merawatnya, kakek tinggal beberapa tahun.

Kami sangat baik, membawa kakek ke komunitas orang tua untuk berteman, tidak seperti di rumah sebelumnya yang depresi, dan kemudian kakek lumpuh.

Kukatakan pada kakek mereka biar kuurus kakekku, keluaraga sama sekali tidak datang berkunjung, dan untuk menelpon tidak ada juga.

Jadi hanya aku yang mengurus Kakek yang lumpuh,

Meski kita tidak kaya, selama 5 tahun Kakek diurus dengan sangat baik oleh ku

tubuhnya menjadi semakin parah, dan kemudian tidak tahan,

dia menarikku ke tempat tidur, memberi saya kartu, mengatakan bahwa dia akan pergi.

Kakek mengucapkan rasa terima kasih karena telah merawatnya, mendengar ini membuat saya dan istri menangis tersedu-sedu.

Tidak ada yang mau menjadi tuan rumah pemakaman kakek.

orang tua saya dan mengatakan bahwa jika mereka tidak memberi kakek untuk dilakukan.

Akhirnya hanya saya dan istri yang melakukan prosesi penguburan.

Selan setelah kakek dikuburkan, beberapa keluarga orang tua saya datang kerumah.

Mereka menuntut kartu Atm yang diberikan kepada saya, namun saya tolak karena ini pemberian kakek.

Kakek pun telah berpesan untuk tidak memberikan uang tersebut ke anak-anak yang tidak ada hati nurani.

Saat itu saya penasaran untuk mengecek kartu tersebut.

Saya lantas memeriksa saldonya, ada apa yang tertulis bikin saya keringat dingin.

Uangnya begitu banyak, hampir dua puluh juta yuan.

Lewat uang tersebut berhasil menghidupkan kembali usaha yang dirintis kakek.

Dimana saya dan istri bisa hidup lebih baik. (M Krisnariansyah)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved