Mayat Ditemukan Bersimbah Darah
Sopir Taksi Online Tewas Usai Antar Penumpang, Adakah Kaitannya dengan Aksi Sweeping Angkot?
Dia adalah sopir taksi online yang diketahui mengantar penumpang dari Jalan Sudirman Palembang menuju Sembawa Banyuasin.
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Warga Palembang mendadak heboh adanya penemuan mayat tanpa identitas yang tewas bersimbah darah dengan sejumlah luka di sekujur tubuh.
Mayat pertama kali ditemukan di pinggir jalan Balai Penelitian Sembawa Kabupaten Banyuasin, Senin (21/8/2017) malam sekitar pukul 23.00 WIB.
Belakangan mayat diketahui bernama Edwar Limba Warga Lorong Kedukan Kelurahan Seberang Ulu Palembang.
Dia adalah sopir taksi online yang diketahui mengantar penumpang dari Jalan Sudirman Palembang menuju Sembawa Banyuasin.
Edwar pamit pada istrinya Rosalina Zaini Senin sore namun hingga Selasa tidak kunjung pulang.
Bukan cuma tidak pula tapi Edwar malah dikabarkan sudah tidak bernyawa lagi.
Kabar ini sontak membuat keluarga histeris dan langsung mendatangi RS Bhayangkara Palembang untuk memastikan apakah jenazah benar Edwar atau bukan.
Setelah dilihat ternyata benar sosok yang ditemukan tanpa identitas itu ternyata Edwar.
"Laki aku baek wongnyo, dak neko-neko," (Suami saya orang baik tidak macam-macam red) ucap istri korban terisak, menangis sesenggukan.
Dikatakan, suaminya tersebut diketahui terakhir pamit ke luar rumah pada Senin (21/8/2017) pukul 18.30 WIB.
Korban pamit dengan mengenakan baju kaos 3/4 dan menggunakan sandal gunung.
Selain menekuni profesi sopir taksi online, alumnus Politeknik Kesehatan Depkes Palembang itu juga bekerja di Merck Sharp & Dhome.
Ayah dua anak itu dikenal sebagai sosok baik dan tidak banyak ulah.
Menurut informasi yang beredar, mayat laki-laki tanpa identitas ini ditemukan pada Senin (21/8/2017), sekitar pukul 22.30 WIB.
Mayat ini ditemukan di Jalan Peternakan BBTU Balit, Sembawa
Selain itu, terdapat sebuah kawat yang terlihat masih melingkar di leher korban.
Kejadian penemuan mayat tanpa identitas ini terjadi saat seorang penjaga malam bernama Feriansyah melakukan patroli di wilayah tersebut.
Ia menemukan mayat tersebut tergeletak di pinggir jalan.
Melihat hal ini, feri langsung menghubungi pos satpam yang dengan cepat langsung memberitahukan kejadian ini kepada pos polisi terdekat.
Saat ini, jasad pri atersebut di bawa ke Instalasi Forensik rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan autopsi.
Pihak kepolisian juga masih melakukan penelusuran terkait penemuan mayat tanpa identitas ini.
Berita kematian Edwar sontak membuat laman facebook almarhum dan istrinya dibanjiri ucapan duka cita dari teman dan kerabat.
Mereka mendoakan agar arwah Edwar diterima di sisiNya dan amal ibadahnya diterima.
“Innalilahiwa wa innalilahiwa rojiun smoga amal n ibadah kk Edwar Limbadarimana disisi allah swt n kk Rosalina Zaini yg sabar ya kk n iklas..,” komentar Dina
“innalillahi wa ina ilaihi rojiun....semoga segala amal baikmu diterima dan kesalahanmu diampunkan Allah swt...aamiin,” komentar Eddhuwyn Gmy
Selain dibanjiri ucapan belasungkawa, ada pula aksi penggalan dana untuk keluarga yang ditinggalkan agar bisa meringankan beban keluarga.
Hingga saat ini sudah ada 18 orang yang sudah memberikan donasi dan sudah terkumpul Rp 3,5 juta.
Tidak banyak diketahui dari sosok Edwar karena laman facebooknya tak banyak menampilkan aktivitas kesehariannya.
Terakhir dia memperbaharui status Januari lalu yakni bekerja di Merck Sharp & Dhome.
Begitu pula dengan sang istri Rosalina Zaini juga tidak banyak menampilkan aktivitasnya.
Terakhir sang istri mengungah momen sang buah hati tengah makan saat pulang kampung kampung ke kampung halaman suami di Prabumulih.
Dikaitkan dengan Aksi Demo Sopir Angkot
Kabar meninggalnya Edwar sopir driver online sempat dikaitkan dengan aksi demo sopir angkot menolak keberadaan taksi online yang dinilai merebut penumpang mereka sehingga pendapatan mereka menurun drastis.
Aksi demo ini kompak dilakukan di DPRD Sumsel, Senin (21/8/2017) yang berujung rusuh dengan adanya sweeping terhadap sejumlah sopir taksi yang melintas di Jalan A Rivai.
Aksi sweeping ini baru berakhir setelah polisi mengeluarkan tembakan peringatan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan karena sudah mengarah ke aksi anarkis.
Saat aksi demo sopir angkot berlangsung terpantau sejumlah driver taksi online memilih menonaktifkan akun mereka dan tidak mengambil order khawatir dengan aksi sweeping lanjutan yang bisa membahayakan diri.
Kematian Edwar kembali disebut-sebut ada kaitannya dengan aksi demo angkot.
Sejumlah komentar yang dikutip dari instagram Tribun Sumsel sejumlah netizen jadi ngeri naik angkot.
“Dengan sesama pencari rezeky aja bisa sperti itu apa lgi sama penumpang nya..mogok naik angkot ah klu gtu..ngeri takut di gituin jga..,”komentar fadildunk
Netizen juga mengingatkan agar driver taksi online lainnya waspada jangan sampai kejadian serupa kembali terulang dan memakan korban jiwa.
“Astaqfirullah ...sedih liatnyo ..dek waspada selalu yo,” komentar gelangtangan_.
Sejumlah netizen juga menyarankan agar melacak siapa penumpang terakhir yang memanfaatkan jasa Edwar sehingga pelaku pembunuhan bisa segera ditangkap dan motifnya terungkap.
Tidak menjadi tanda tanya dan pra duga apakah ada kaitan dengan demo angkot atau murni pembunuhan karena pembegalan.
Meski penyebab kematian Edwar masih menjadi tanda tanya banyak teman dan kerabat mendoakan agar pelaku pembunuhan segera ditangkap.
Antar Penumpang Sopir Taksi Online Malah Dipukuli Beramai-ramia, Mobilnya Juga Tidak Luput dari Aksi Brutal
TRIBUNSUMSEL. COM, PALEMBANG- Aksi demo serentak yang dilakukan para sopir angkot yang ada di kota Palembang, Senin (21/8/2017) berujung anarkis.
Seperti yang dialami oleh pengemudi mobil online yakni M Kelana yang dikeroyok oleh lima orang diduga sopir angkot tak dikenal di jalan Jalan Ki Gede Ing Suro tepatnya di dekar Fitnes Project Kecamatan IB II Palembang, Senin (21/8/2017) sekitar pukul 11.30 wib.
Diketahui aksi anarkis lima orang sopir angkot ini ketika M Kelana melintas di TKP hendak mengantar penumpangnnya.
Lalu ketika di tengah perjalanan mobil jenis Toyota Calya dengan Nopol BG 1162 RY berwarna putih dihadang lima orang tersebut.
"Saya tidak tahu pak tiba-tiba ada lima orang langsung menghadang mobil saya, " ujarnya saat membuat laporan di SPKT Polresta Palembang, Senin sore.
Ia mengatakan ketika dihadang kelima orang ini pun langsung merusak mobilnya secara anarkis sehingga kaca spion mobilnya pun pecah.
Dan tak hanya itu, bagian depan mobilnya pun penyok akibat ditendang oleh lima orang tersebut.
"Mereka itu banyak pak, kurang lebih 5 orang, Mereka langsung menghadang dan memukuli mobil saya, serta mematahkan kaca spion sebelah kiri, " jelasnya
" Selain itu, mereka juga memukuli saya di dalam mobil dan mengambil Handphone saya merk Lenovo Type K4 warna hitam," sambungnya.
Sudah merusak dan mengambil handphone miliknya pelaku pun kabur dan tak tahu kemana lagi.
"Saya lihat mereka bawa mobil angkot jurusan Ampera-Tangga Buntung pak. Saya tak terima ini pak, " akunya.
Sementara itu aksi sweeping yang dilakukan oleh puluhan sopir angkot yanh ada di kota Palembang berakhir ricuh di DPRD Sumsel, Senin (21/8/2017).
Dalam aksi tersebut diketahui ada tiga orang yang diamankan karena diduga melakukan provokasi saat aksi berlangsung.
Hal tersebut pun dibenarkan Kapolresta Palembang, Kombes Pol Wahyu Bintono Hari Bawono ketika dimintai keterangan oleh awak media.
"Ya, saat ini kita amankan tiga orang yang kita duga sebagai provokator, " ujarnya.
Wahyu mengatakan untuk sementara ketiga sopir tersebut statusnya masih merupakan saksi karena masih dalam pemeriksaan.
"Untuk menetapkan tersangka paling tidak diperlukan dua alat bukti dan ini masih kita dalami, "ungkap dia.
Belajar dari aksi tersebut, pihaknya pun mengimbau kepada para sopir angkot ataupun pihak yang akan menjadi provokator untuk tak mengulangi lagi aksinya.
"Kedepan kita akan lakukan koordinasi lagi dengan pihak terkait untuk menyelesaikan masalah ini, "ungkap dia.
