Mayat Ditemukan Bersimbah Darah
Mayat Mr X Ternyata Driver Taksi Online. Saat Itu Ia Jemput Penumpang Tak Disangka Dijalan
Mayat Mr X yang ditemukan di Sembawa, Banyuasin, diketahui bernama Anwar Rimba (sekitar 36 tahun), warga 5 Ulu, Seberang Ulu 1, Palembang.
TRIBUNSUMSEL.COM - Mayat Mr X yang ditemukan di Sembawa, Banyuasin, diketahui bernama Anwar Rimba (sekitar 36 tahun), warga 5 Ulu, Seberang Ulu 1, Palembang.
Identitas korban diketahui setelah rekan-rekan korban mengecek jenazah almarhum di kamar Instalasi Forensik RS Bhayangkara, Selasa (22/8/2017).
"Ya benar ini kawan kami," kata Zulkifli (46) bersama puluhan rekan-rekan korban lain.
Menurut Zulkifli, dilihat dari kondisi fisik korban yang penuh luka dan ada jeratan kawat di leher, kemungkinan korban dibunuh.
"Kalau latar belakangnya tidak tahu, mungkin dendam. Sebab mobil dan jam tangan korban kabarnya masih ada," ucapnya sembari menyebut kalau korban adalah orang yang baik dalam kesehariannya.
Kronologinya
Sempat dinyatakan hilang dan hanya ditemukan mobilnya, ternyata pemilik mobil Avanza Edward ditemukan dalam kondisi meninggal, Selasa (22/8/2017).

Edward ditemukan tewas di Sembawa Banyuasin dan diduga ia menjadi korban pembunuhan.
Berdasarkan informasi, bila korban menjemput pelanggan di kawasan Sudirman dan hendak mengantar ke Sembawa.
Teman kerja korban yang memadati kamar mayat RS Bhayangkara Palembang mengetahui korban Edward meninggal, Selasa (22/8/2017).

Akan tetapi, hingga pagi korban tidak pulang ke rumah.
Pagi harinya, diperoleh kabar bila ditemukan mobil korban. Akan tetapi, korvan Edwar tidak ada di dalam mobilnya.

Baru diketahui, Edward ditemukan di Sembawa dalam kondisi sudah tidak bernyawa.
Dari informasi yang diperoleh, bila pemilik mobil yang temukan tersebut atas nama Edwar warga Lorong Kedukan nomor 712 B RT 24 RW 07 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan SU I Palembang.
Baru Sehari jadi Sopir Taxi Online
Diketahui korban Edwar Limba (34) baru beralih profesi menjadi driver taxi online, setelah lama bekerja sebagai medical representatif di sebuah perusahaan farmasi di Palembang.
Namun nahas, korban tewas diduga saat hendak mengantar penumpang dari kawasan Jenderal Sudirman menuju ke arah kawasan Talang Betutu, Sukarame, Palembang.
"Dia kerja di perusahaan farmasi selama ini, tapi sekitar empat hari lalu memang sempat ngobrol mau berhenti mau G*c*r (taxi online)," kata Zulkifli (46), rekan korban semasa kerja sebagai medical representatif.
Dikatakan, korban sudah mengajukan pemberhentian sejak satu pekan lalu dan tepat pada Senin (21/8/2018) kemarin, resmi berhenti.
Terakhir bertemu, melihat perilaku aneh dari Ewa yang bolak-balik di ruang kantor.
Hanya saja ia tidak mengetahui ada permasalahan apa dengan korban.
"Tidak ada masalah di kantor. Tapi mungkin saja motifnya dendam, sebab kabarnya mobil dan jam tangan Ewa tidak diambil," ucapnya.