Dikira Wanita Mabuk,Driver Taksi Tolak Mengantar dan Ucapkan Kata Kasar,Padahal Ini yang Terjadi!

TRIBUNSUMSEL.COM -- Munculnya layanan transportasi online tentu memberi kemudahan banyak orang.

Mengingat penggunanya yang semakin meningkat, penumpang harus sabar untuk mendapatkan kendaraan.

Namun, sebuah kejadian tak terduga dialami oleh seorang wanita saat memesan taksi online.

Pada malam itu, pasangan ini baru saja selesai pergi berkencan di Uxbridge, London Barat, melansir Metro.

Keduanya memutuskan pulang naik taksi online.

Tapi, sebuah masalah mengerikan terjadi.

Pasangan Brown meminta driver taksi tersebut untuk parkir agak dekat dengan lokasi mereka.

Hal ini mereka minta karena Clare tidak bisa menyeberangi jalan.

Namun, ketika sang driver melihat Clare berjalan, ia menyangka wanita tersebut sedang mabuk.

Belum jadi naik ke dalam taksi, sang supir malah melakukan hal tak terduga.

Ia tiba-tiba menolak untuk mengantar pasangan Brown pulang.

Saat coba diprotes kenapa batal mengantar, sopir tersebut malah meneriakkan kata-kata kasar.

"Aku tidak kamu naik taksi lagi, Aku benar-benar merasa putus asa," ungkap wanita asal Sussex, Inggris ini.

Pada saat itu sang sopir hampir mendekati suaminya, namun dia tiba-tiba kabur dan memacu mobilnya dengan cepat.

Ternyata sopir ini mengira Clare mabuk karena alat bantu berjalan yang ia gunakan.

"Aku menangis pada saat itu, aku tidak mabuk.

Aku kaum disabilitas dan aku sering merasa pusing.

Aku mengkonsumi banyak obat dan hanya boleh minum satu gelas," jelas wanita berusia 33 tahun ini.

Clare ternyata menggunakan alat bantu berjalan berupa kaki palsu karena kedua kakinya telah diamputasi.

Untungnya pasangan ini berhasil mendapatkan taksi dengan bantuan temannya.

Pihak Uber telah menghentikan sang driver dari aplikasinya dan sedang melakukan investigasi.

"Uber tidak mentoleransi segala bentuk diskriminasi dari sopir yang menggunakan aplikasi.

Kami menindak perilaku diskriminasi dengan sangat serius."

Kaki Clare ternyata telah diamputasi sejak usianya 17 tahun setelah menderita miningitis.

Ia juga sempat mengidap stroke dan pendarahan otak yang hampir membunuhnya. (TribunStyle.com, Anggraini Wulan Prasasti)